4 Jenis Perekat Keramik dan Keunggulannya untuk Proyek Anda
Pemilihan perekat keramik yang tepat, seperti perekat berbahan dasar semen, perekat polimer, perekat epoksi atau perekat instan yang tepat tentunya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proyek pemasangan keramik Anda.
Lapisan perekat yang sesuai tidak hanya mempengaruhi daya rekat, tetapi juga ketahanan keramik terhadap berbagai kondisi. Kesalahan dalam memilih bisa menyebabkan keramik mudah lepas atau retak, sehingga memperburuk hasil akhir.
Oleh karena itu, memahami jenis-jenis perekat keramik beserta keunggulannya adalah kunci untuk mendapatkan hasil pemasangan yang maksimal dan tahan lama.
Sebelumnya, Anda juga bisa menyimak artikel Memilih Perekat Keramik Dinding Terbaik untuk Proyek Anda.
Fungsi Perekat Keramik
Lem keramik memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keberhasilan pemasangan keramik, baik di lantai maupun dinding.
Dengan fungsi yang beragam, perekat ini membantu meningkatkan kualitas, daya tahan, dan estetika hasil akhir proyek Anda.
1. Menjaga Kestabilan Keramik
Salah satu fungsi utama lem untuk keramik adalah memberikan kekuatan adhesi yang maksimal antara keramik dan permukaan yang dipasangi.
Kekuatan ini memungkinkan keramik menempel dengan erat sehingga tidak mudah bergeser atau terlepas, bahkan dalam kondisi lingkungan yang menantang.
Perekat modern juga dirancang untuk kompatibel dengan berbagai jenis permukaan, seperti beton, plester, atau bahkan dinding kayu. Dengan demikian, hasil pemasangan menjadi lebih kokoh dan terjamin kualitasnya dalam jangka panjang.
2. Meningkatkan Daya Tahan dan Ketahanan
Perekat keramik dirancang untuk memastikan keramik tetap stabil di tempatnya, meskipun terkena tekanan atau perubahan suhu. Kekuatan ikatan perekat ini lebih unggul dibandingkan mortar pasir-semen biasa, yang sering kali tidak cukup kuat untuk menghindari keretakan.
Selain menjaga stabilitas, perekat ini juga membantu mempertahankan struktur keramik sehingga tidak mudah pecah atau retak. Alhasil, penggunaan perekat yang tepat membuat keramik lebih tahan lama dan efisien dari segi biaya pemeliharaan.
3. Menyediakan Kekuatan Adhesi yang Optimal
Lem keramik yang berkualitas membantu meningkatkan daya tahan keramik terhadap beban berat atau tekanan mekanis.
Dengan menggunakan perekat untuk keramik yang tepat, Anda dapat menghindari risiko kerusakan dini dan memastikan hasil pemasangan tetap prima untuk waktu yang lama.
Misalnya dengan menggunakan BC – 71 Alcabond sebagai campuran perekat semen Anda. Produk yang dirancang khusus untuk meningkatkan kekuatan adhesi dan daya tahan keramik ini tentu bisa menjadi pilihan sempurna untuk berbagai jenis proyek pemasangan.
4 Jenis Perekat Keramik yang Umum Digunakan
Lem keramik hadir dalam berbagai jenis untuk memenuhi kebutuhan spesifik pemasangan. Berikut ini adalah empat jenis lem keramik yang sering digunakan beserta keunggulannya.
1. Perekat Berbahan Dasar Semen
Perekat ini terbuat dari campuran semen dengan air atau aditif tertentu. Jenis ini ekonomis dan cocok untuk proyek pemasangan keramik skala besar.
Meski begitu, hasilnya bergantung pada proses pencampuran dan aplikasinya. Penggunaannya ideal untuk area yang tidak terlalu terpapar tekanan tinggi.
2. Perekat Berbahan Dasar Polimer (Thinset)
Thinset memiliki daya rekat yang kuat sekaligus fleksibel untuk menahan pergerakan. Perekat ini cocok untuk area dengan perubahan suhu seperti dapur atau kamar mandi.
Kandungan polimer di dalamnya membantu mengurangi risiko keramik retak. Aplikasinya mudah dan tersedia dalam berbagai varian sesuai kebutuhan.
3. Perekat Epoksi
Perekat epoksi terkenal dengan daya rekatnya yang sangat kuat dan tahan terhadap kelembaban. Bahan ini ideal untuk area dengan kondisi ekstrem, seperti kolam renang atau dapur.
Selain itu, epoksi juga tahan terhadap bahan kimia sehingga lebih awet. Meski harganya lebih mahal, hasilnya sangat sepadan untuk proyek dengan kebutuhan khusus.
4. Perekat Instan
Perekat instan mudah digunakan karena berbentuk pasta siap pakai tanpa perlu pencampuran. Jenis ini cocok untuk proyek kecil atau perbaikan keramik.
Meski instan, daya rekatnya cukup baik untuk memastikan keramik tetap stabil. Solusi ini sangat praktis bagi pemula atau kebutuhan pemasangan cepat.
Cara Aplikasi Perekat Keramik
Pemasangan keramik memerlukan langkah-langkah tepat untuk memastikan hasil yang kuat dan tahan lama.
Berikut adalah panduan lengkapnya, dilengkapi dengan rekomendasi produk yang dapat meningkatkan kualitas pemasangan keramik Anda!
1. Bersihkan Permukaan
Sebelum memulai, pastikan permukaan lantai atau dinding bebas dari debu, pasir, dan kotoran lainnya.
Kotoran yang menempel dapat mengurangi daya rekat perekat, sehingga keramik lebih mudah terlepas. Gunakan kain lap basah atau vacuum cleaner untuk memastikan kebersihan maksimal sebelum mengaplikasikan perekat.
2. Oleskan Perekat
Gunakan trowel bergerigi untuk mengoleskan perekat secara tipis dan merata di permukaan yang telah dibersihkan. Untuk memaksimalkan daya rekat, tambahkan BC – 1000 Alcasit ke dalam campuran perekat keramik Anda.
Pola garis yang dihasilkan oleh trowel membantu meningkatkan daya cengkeram antara perekat dan keramik. Aplikasi yang benar akan memastikan keramik terpasang kokoh dan tidak mudah bergeser.
3. Rendam Keramik
Sebelum dipasang, rendam keramik dalam air bersih selama 15-30 menit untuk meningkatkan kemampuan perekatnya.
Keramik yang basah akan lebih mudah menempel dan mengurangi risiko retak akibat perubahan suhu. Proses ini sederhana tetapi sangat penting untuk keberhasilan pemasangan keramik.
4. Pasang Keramik
Letakkan keramik yang telah direndam pada permukaan dengan perekat yang sudah dioleskan.
Tekan perlahan untuk memastikan keramik menempel dengan kuat dan merata. Gunakan alat seperti spacer untuk menjaga jarak antar-keramik agar hasilnya rapi dan seragam.
5. Perhatikan Komposisi
Komposisi yang tepat akan meningkatkan daya rekat sekaligus memastikan keramik tetap stabil dalam jangka panjang.
Pastikan campuran perekat, pasir, dan mortar memiliki perbandingan yang ideal, yaitu 1:1:5.
Untuk daya rekat maksimal, campurkan BC – 1000 Alcasit ke dalam perekat.
6. Diamkan hingga Kering
Setelah pemasangan selesai, biarkan keramik mengering selama minimal 24 jam sebelum diberi beban atau digunakan.
Proses ini memungkinkan perekat mencapai kekuatan optimal. Pastikan area pemasangan bebas dari gangguan untuk mencegah pergeseran keramik.
7. Isi Nat Keramik
Setelah perekat benar-benar kering, isi celah antar-keramik menggunakan nat keramik.
Hal ini tidak hanya memperkuat struktur keramik, tetapi juga memberikan hasil akhir yang lebih estetis. Pastikan nat diaplikasikan dengan rapi dan tidak berlebihan.
8. Bersihkan dan Gunakan Sealant
Bersihkan permukaan keramik dari sisa-sisa perekat atau nat menggunakan kain lembut yang dibasahi.
Untuk perlindungan tambahan, aplikasikan BC – 312 Multiseal Sealant pada nat dan tepi keramik. Sealant ini melindungi keramik dari kelembaban dan meningkatkan daya tahan pada berbagai jenis substrat, termasuk keramik.
Langkah-langkah di atas, jika diikuti dengan benar, akan menghasilkan pemasangan keramik yang kokoh, rapi, dan tahan lama. Gunakan produk-produk berkualitas seperti BC – 1000 Alcasit dan BC – 312 Multiseal Sealant untuk hasil maksimal.
Memilih perekat keramik yang tepat dan mengaplikasikannya dengan benar adalah kunci keberhasilan proyek pemasangan keramik yang tahan lama. Dengan langkah-langkah yang terstruktur, hasil akhir tidak hanya rapi, tetapi juga memiliki daya tahan optimal.
Menggunakan lem keramik berkualitas seperti produk Mowilex BC dapat memaksimalkan kekuatan dan ketahanan pemasangan.
Temukan solusi lengkap untuk kebutuhan perekat untuk keramik Anda dengan cek produk unggulan Mowilex BC melalui halaman produk kami sekarang juga atau langsung hubungi kami.
Selain itu, kunjungi laman artikel untuk menyimak informasi lainnya, termasuk 12 Keramik Lantai Kamar Mandi Terbaik Anti Licin.