5 Jenis Retak pada Dinding: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Tahukah Anda, ada banyak jenis retak pada dinding yang perlu dikenali. Pasalnya, masing-masing jenis retakan tersebut memiliki faktor penyebab yang berbeda. Bila tidak segera diatasi, bisa mempengaruhi struktur bangunan. Selain itu, dinding yang retak tentu akan mengurangi estetika bangunan.
Keretakan pada dinding merupakan salah satu permasalahan yang kerap terjadi. Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan suhu, pengendapan, atau adanya masalah pada struktur bangunan. Lalu, bagaimana cara mengatasinya? Mari ikuti informasi berikut ini!
Jenis-Jenis Retak pada Dinding
Seperti yang diketahui, ada banyak jenis retakan yang biasa ditemukan pada dinding. Setiap retakan tersebut dapat disebabkan oleh faktor yang berbeda. Berikut beberapa jenis retakan pada dinding beserta penyebabnya:
1. Retak Rambut (Hairline Cracks)
Retak rambut adalah retakan yang sangat tipis, biasanya dengan lebar kurang dari 1/16 inci. Retakan ini sering kali hampir tidak terlihat dan tidak menyebabkan kerusakan struktural yang signifikan.
Umumnya, retakan rambut muncul akibat adanya penyusutan plester atau cat saat mengering. Selain itu, retakan ini juga dapat muncul ketika terjadi perubahan suhu atau perubahan kelembapan yang mempengaruhi plester atau cat.
Lalu, bagaimana cara mencegah retak rambut pada bangunan? Pelajari Cara Mencegah Retak Rambut Bangunan Anda dengan Tepat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.
2. Retak Vertikal
Retakan vertikal adalah retakan yang memanjang secara tegak lurus dari atas ke bawah. Retakan ini dapat muncul akibat tembok yang terlalu berongga atau penggunaan material yang kaku. Hal ini biasanya terjadi ketika campuran semen terlalu banyak.
Selain itu, retakan vertikal juga dapat muncul akibat penyusutan material fondasi, pergerakan tanah di sekitar fondasi, atau pengendapan normal akibat perubahan suhu. Retakan ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali retakannya terlihat lebih besar di bagian bawah atau atas.
3. Retak Horizontal
Jenis retak pada dinding berikutnya yaitu retak horizontal. Jenis retakan ini menunjukan adanya masalah yang cukup signifikan pada bangunan. Retakan horizontal dapat muncul ketika adanya tekanan berlebihan pada tanah atau adanya kerusakan air.
4. Retak Diagonal
Retak diagonal merupakan jenis retakan yang dapat ditemukan di sudut dinding. Retakan ini bisa jadi pertanda adanya gangguan pada struktur bangunan. Selain itu, bisa juga sebagai indikasi adanya gangguan pada penyangga struktural atau fondasi rumah.
5. Retak Struktural
Retak struktural merupakan jenis retakan yang terjadi akibat adanya masalah pada struktur bangunan. Jenis retak pada dinding ini dapat berupa retak tekan, retak susut, retakan map cracking, atau retakan tersebar. Bila hal ini terjadi, bangunan harus segera mendapat perbaikan yang sesuai.
Penyebab Umum Retak pada Dinding
Secara umum, retak pada dinding dapat disebabkan oleh beberapa faktor; mulai dari adanya pergerakan tanah, penyusutan material, hingga beban berlebihan. Dengan mengetahui penyebabnya, Anda bisa melakukan langkah yang tepat. Adapun penyebab dinding retak secara umum yaitu sebagai berikut:
1. Pergerakan Tanah
Pergerakan tanah di sekitar fondasi bangunan merupakan salah satu penyebab utama retakan pada dinding. Tanah yang mengembang dan menyusut akibat perubahan kelembapan dapat menyebabkan fondasi bangunan bergeser. Pergerakan ini dapat menyebabkan tekanan yang tidak merata, sehingga dinding retak.
Selain itu, pergerakan tanah juga dapat terjadi akibat adanya gempa bumi. Bila Anda menemukan retakan setelah gempa, segera lakukan pemeriksaan lebih lanjut bersama profesional.
2. Penyusutan Material
Bahan bangunan seperti beton dan plester dapat mengalami penyusutan seiring waktu. Penyusutan ini biasanya terjadi saat material mengering setelah pemasangan. Penyusutan yang tidak merata dapat menyebabkan tekanan internal pada dinding dan akhirnya menimbulkan retakan.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena retakan akibat penyusutan material dapat diperbaiki dengan mudah. Anda bisa menambalnya kembali atau memperlambat proses pengeringan plester.
3. Kualitas Konstruksi yang Buruk
Konstruksi yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan retakan pada dinding. Penggunaan bahan bangunan berkualitas rendah, campuran beton yang tidak tepat, dan kesalahan dalam pemasangan dapat membuat dinding menjadi mudah retak.
4. Pengaruh Cuaca
Perubahan cuaca ekstrem, seperti suhu yang sangat panas atau dingin, dapat mempengaruhi struktur dinding. Pada kondisi panas, material bangunan akan memuai. Sementara itu, pada kondisi dingin, material akan menyusut. Siklus memuai dan menyusut ini dapat menyebabkan retakan pada dinding.
5. Beban Berlebih
Penambahan beban yang melebihi kapasitas desain struktur dinding dapat menyebabkan retakan. Beban ini bisa berasal dari perabotan berat, perubahan fungsi ruangan yang menambah beban struktural, atau penambahan lantai baru tanpa perhitungan yang tepat.
Cara Mengatasi Retak pada Dinding
Untuk mengatasi keretakan pada dinding, ada beberapa langkah yang dapat Anda lakukan. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut:
1. Identifikasi Jenis Retak
Langkah pertama dalam mengatasi retak pada dinding adalah mengidentifikasi jenis retak pada dinding. Hal ini dapat membantu Anda mengetahui langkah tepat untuk mengatasi retakan tersebut.
2. Perbaikan dengan Epoxy
Epoxy adalah bahan perekat yang sangat kuat dan efektif untuk memperbaiki retakan pada dinding, terutama retak rambut atau jenis retak kecil lainnya. Cara menggunakannya cukup mudah, Anda tinggal mengisi retakan tersebut dengan epoxy. Selanjutnya, biarkan hingga mengering.
3. Perbaikan dengan Plesteran
Untuk jenis retakan yang lebih besar, Anda bisa menggunakan plesteran. Caranya yaitu basahi area sekitar retak untuk membantu plester menempel dengan baik. Lalu, aplikasikan plester pada dinding yang retak menggunakan spatula atau trowel. Ratakan plester dengan spatula dan dan biarkan hingga mengering dengan sempurna.
4. Perbaikan Struktural
Jika retak dinding disebabkan oleh masalah struktural seperti pergeseran fondasi, perbaikan sederhana dengan epoxy atau plester tidak akan cukup. Anda perlu menghubungi profesional untuk melakukan perbaikan lebih lanjut, seperti pemasangan beton tambahan atau perbaikan struktur lainnya.
5. Pencegahan Retak di Masa Depan
Dilakukan perbaikan saja tidak cukup, Anda juga perlu melakukan pencegahan agar tidak terjadi retakan di kemudian hari. Anda bisa menggunakan cat anti air untuk mencegah kelembapan berlebih pada dinding atau mungkin menggunakan material terbaik untuk mengurangi risiko keretakan.
Rekomendasi Produk Mowilex BC untuk Dinding Terbaik Anda
Sebagai upaya pencegahan berbagai jenis retak pada dinding, Anda bisa menggunakan produk berkualitas dari Mowilex Building Chemistry. Berikut beberapa produk yang direkomendasikan untuk memperkuat konstruksi pada dinding:
1. BC – 100 ALCAPLAST PREMIUM SKIM COAT
BC – 100 ALCAPLAST PREMIUM SKIM COAT merupakan semen acian instan yang diformulasikan secara khusus sehingga cocok digunakan pada permukaan beton atau plester, baik untuk kebutuhan luar ataupun dalam ruangan.
2. BC – 380 ALCAPLAST THIN BED ADHESIVE
BC – 380 ALCAPLAST THIN BED ADHESIVE merupakan perekat ringan yang cocok untuk AAC atau hebel. Perekat ini memiliki daya rekat yang kuat sekalipun hanya diaplikasikan tipis sehingga hasilnya menjadi lebih kuat.
3. BC – 2000 Alcasmooth Wall Paste
BC – 2000 Alcasmooth Wall Paste merupakan pasta siap pakai yang cocok untuk meratakan permukaan dinding dan menutup retak rambut. Produk ini juga cocok sebagai bahan finishing texture untuk dekorasi. Menariknya, BC 2000 ini juga tahan terhadap cuaca dan memiliki daya lekat yang sangat baik.
Sebagai solusi untuk berbagai jenis retak pada dinding, produk Mowilex BC dapat menjadi pilihan yang tepat. Hubungi kami untuk berkonsultasi dan mendapat produk paling tepat untuk mengatasi dinding yang retak. Ingin tahu tips menarik lainnya? Kunjungi laman artikel Mowilex BC.