6 Perbedaan Lem Sealant dan Perekat Adhesive
Ternyata, masih banyak orang yang mengira kalau lem sealant sama dengan adhesive. Faktanya, kedua jenis perekat tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Itu sebabnya penting bagi Anda untuk memahami kedua jenis lem tersebut.
Artikel kali ini membahas tidak hanya tentang perbedaan antara sealant dan adhesive, tapi juga memberikan rekomendasi produk unggulan dari kedua perekat tersebut serta pengaplikasian sealant dalam berbagai proyek.
Mengapa Bisa disebut Lem Sealant
Bukan tanpa sebab, istilah sealant ini merujuk pada fungsinya sebagai segel mekanis untuk menutup retakan atau celah yang ada pada permukaan.
Dengan mengaplikasikan lem ini pada bidang tertentu akan membuat bidang tersebut terhindar dari air, suara, angin, dan berbagai macam zat yang mampu merusak ataupun mengurangi fungsi dari suatu produk atau struktur.
Perbedaan Lem Sealant dan Adhesive
Agar tidak terjadi kesalahan dalam pengaplikasian lem pada bidang bangunan yang bermasalah, Anda terlebih dahulu harus memahami perbedaan antara sealant dengan perekat adhesive. Beberapa perbedaan yang terlihat pada kedua perekat tersebut diantaranya adalah:
1. Perbedaan dalam Fungsi
Adhesive berfungsi sebagai perekat untuk menyambungkan dua material atau lebih, baik sejenis maupun yang berbeda jenis dengan cara menciptakan ikatan yang permanen dan kuat.
Sedangkan, fungsi sealant adalah untuk mengisi celah/ruang atau menutup sambungan guna mencegah kebocoran atau masuknya berbagai elemen seperti udara dan cairan.
Dengan kata lain, sealant dirancang untuk mengisi rongga sebagai penghalang terhadap cuaca, kelembaban, dan faktor lingkungan.
Pada konstruksi bangunan, produk ini digunakan sebagai perekat, lem, dan juga sebagai pengisi celah material.
2. Sifat Sealant dan Adhesive
Sifat lem sealant bisa bersifat kaku atau fleksibel, tergantung pada persyaratan material aplikasi. Sedangkan, adhesive tersedia dalam berbagai bentuk mulai dari cairan, pasta, pita, atau film.
Selain itu, perekat ini juga bisa dirancang untuk diaplikasikan pada material tertentu, misalnya saja untuk merekatkan logam, kayu, kain, atau plastik.
3. Tingkat Fleksibilitas Lem Sealant dan Perekat Adhesive
Dalam hal tingkat fleksibilitas, sealant jauh lebih fleksibel dan tahan terhadap air dibandingkan dengan adhesive.
Hal ini memungkinkan untuk menahan gerakan tanpa harus mengurangi sifat penyegelannya.
Selain itu, sifatnya ini juga membuatnya ideal diaplikasikan pada material yang bisa mengembang atau menyusut akibat adanya gerakan struktural atau fluktuasi suhu.
Contohnya, sealant aman digunakan untuk fitting pipa dengan diameter intervensi kurang dari 3 inchi. Sedangkan, adhesive diformulasikan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, seperti lem instan, epoxy, dan PSA.
4. Area Aplikasi yang Berbeda
Lem sealant umumnya bisa diaplikasikan pada:
Konstruksi
Menutup celah atau menyegel sambungan pada jalan, jembatan, atau bangunan, seperti dinding, jendela, atau rongga antara berbagai material konstruksi seperti logam dan beton guna mencegah masuknya cairan dan kebocoran udara.
Otomotif
Menyegel sambungan dan jahitan pada kendaraan untuk mencegah terjadinya kebocoran air dan untuk mengurangi munculnya suara bising dan getaran.
Kelautan
Menutup sambungan dan jahitan pada kapal dan perahu guna mencegah masuknya air serta mencegah terjadinya kerusakan lambung kapal.
Sedangkan adhesive pada umumnya diaplikasikan pada:
Konstruksi
Menyambungkan material konstruksi bangunan (kayu, kaca, logam, plastik) dalam berbagai proyek pembangunan dan infrastruktur sebagai perekat yang kuat, tahan lama, dan awet.
Ini dikarenakan sifatnya yang tahan terhadap bahan pelarut tanpa ada masalah debonding (kerusakan akibat tidak melekatnya serat material dengan bahan pengikat).
Otomotif
Bisa diaplikasikan untuk merakit komponen kendaraan, merekatkan panel dan trim, serta menyegel jahitan demi meningkatnya integritas struktural sekaligus mengurangi adanya getaran dan kebisingan.
Kelautan
Merekatkan penutup dek, dek jati dan material pada lantai lainnya dalam aplikasi kelautan.
5. Tingkat Penyusutan Sealant dan Adhesive
Tingkat penyusutan yang terjadi pada sealant cenderung minimal setelah proses pengerasan, sedangkan pada adhesive cenderung mengalami penyusutan setelah proses pengerasan.
6. Daya Kekuatan yang Berbeda
Dari segi ketahanan, kekuatan sealant cenderung lebih rendah jika dibandingkan dengan adhesive, namun mampu memberikan sifat penyegelan dengan baik.
Selain itu, lem ini juga mampu memberikan perlindungan terhadap radiasi UV, pelapukan, serta polutan lingkungan.
Bahkan, di lingkungan yang basah atau lembab sekalipun seperti dapur, kamar mandi, serta luar ruangan. Dengan demikian, sealant bisa diaplikasikan baik pada interior maupun eksterior.
“Lem adhesive cenderung memberikan kekuatan struktural dan kemampuan dalam menahan beban yang lebih kuat dan juga tahan lama.”
Bisa dikatakan bahwa adhesive berperan penting dalam menyambung material di berbagai aplikasi, termasuk plastik, kaca, kayu, logam, dan keramik.
Aplikasi Lem Sealant dalam Berbagai Proyek
Berikut beberapa proyek pembangunan struktur yang menggunakan sealant sebagai lem perekat.
1. Pembuatan Akuarium
Sifatnya yang anti air membuat sealant bisa diaplikasikan untuk merekatkan bagian kaca aquarium.
2. Dekorasi Interior
Sealant bisa diaplikasikan pada interior seperti bak mandi, atap, dan lain sebagainya guna menutup celah agar tidak ada kebocoran.
3. Konstruksi Jendela dan Pintu
Fungsi sealant sebagai perekat, lem, atau pengisi celah pada material untuk menutup rongga pada pintu dan jendela.
4. Pengisian Retakan pada Dinding dan Lantai
Lem sealant juga bisa dimanfaatkan untuk mengisi retakan yang ada pada lantai dan jendela melalui permukaan dan sambungan yang ada pada material tertentu.
5. Pembuatan Struktur Tahan Api
Untuk sealant yang anti api bisa dimanfaatkan untuk menutup rongga dan bukaan di antara dinding, langit-langit, dan lantai.
6. Penggunaan pada Kendaraan
Pada bidang otomotif dan penerbangan, sealant berguna untuk memastikan ketahanan pada bagian sambungan atau panel.
Rekomendasi Lem Sealant dan Adhesive Terbaik di Pasaran
Untuk memastikan kualitas proyek konstruksi yang dikerjakan sangat disarankan untuk menggunakan produk perekat yang berkualitas. Berikut rekomendasi produk lem perekat yang berkualitas.
1. BC 312 – Multiseal Sealant
Rekomendasi pertama adalah lem sealant serbaguna dari Mowilex BC. Perekat BC 312 – Multiseal Sealant memiliki berbagai keunggulan, diantaranya adalah tahan terhadap sinar UV, tidak mudah susut, dan bisa dicat menggunakan cat berbahan dasar air.
Bagian permukaan perekat ini tidak terasa lengket, tidak melorot, tidak mengandung bahan silikon, pelarut, atau isosianat.
Perekat ini juga tidak menyebabkan noda minyak pada panel, tidak membentuk gelembung, serta memiliki kandungan VOC yang sangat rendah.
2. BC 311 – Acrylic Siliconized Sealant
Rekomendasi kedua juga berupa perekat sealant dari Mowilex BC. Berbagai keunggulan yang dimiliki BC 311 – Acrylic Siliconized Sealant diantaranya adalah bisa dicat, kedap terhadap air setelah kering dengan sempurna, 15% elastis, dan tidak berbau.
Selain itu, lem perekat ini juga bisa diaplikasikan pada semua permukaan yang berpori, berbahan dasar air dan tidak beracun, rendah VOC, mudah diaplikasikan dan mudah untuk dibersihkan.
3. BC – 71 Alcabond
Rekomendasi yang ketiga masih merupakan produk dari Mowilex BC yaitu BC – 71 Alcabond. Keunggulan produk ini yaitu meningkatkan daya rekat, meningkatkan elastisitas pada mortar/beton/semen sehingga tidak mudah retak, serta meningkatkan elastisitas sambungan pada material beton/semen/mortar sehingga tidak mudah retak.
Konsultasikan dengan Mowilex BC tentang proyek Anda dan akan kami berikan gambaran terkait pemilihan lem perekat mana yang paling tepat.
Kunjungi blog kami dan temukan berbagai informasi menarik seputar lem sealant!