Bahaya Dinding Rumah Retak yang Perlu Anda Waspadai
Bahaya dinding rumah retak tiak bisa dianggap remeh atau disepelekan. Retakan pada dinding rumah dapat menimbulkan bahaya serius seperti kebocoran, kerusakan struktur, bahkan masalah kesehatan.
Hal tersebut merupakan pertanda adanya masalah struktural serius yang nantinya dapat membahayakan keselamatan penghuni.
Oleh sebab itu, penting untuk berusaha menggali kemungkinan penyebab keretakan, serta pelajari cara mencegah dan memperbaikinya.
Namun sebelum membaca lebih lanjut artikel ini, Anda juga bisa mempelajari 5 Cara Kerja Perekat Beton Lama dan Beton Baru.
4 Bahaya dari Dinding Rumah yang Retak
Di bawah ini adalah beberapa bahaya utama yang terkait dengan retakan di dinding rumah yang sebaiknya Anda waspadai.
1. Penurunan Kekuatan Struktur
Kemungkinan bahaya yang paling mengkhawatirkan dari dinding rumah yang retak adalah potensi ketidakstabilan struktural.
Meskipun tidak semua retakan dinding menandakan masalah struktural, beberapa dapat mengindikasikan melemahnya pondasi atau rangka bangunan. Hal ini dapat menyebabkan risiko keruntuhan, yang membahayakan nyawa.
2. Risiko Kebocoran
Salah satu bahaya dinding rumah retak lainnya yang paling umum adalah potensi terjadi kebocoran.
Ketika retakan terbentuk, retakan tersebut menciptakan lubang yang dapat menyebabkan air hujan atau air lembab meresap ke dalam struktur bangunan. Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan dinding menjadi lembab.
Jika sudah demikian, jamur bisa berkembang biak dengan subur pada dinding rumah.
Pertumbuhan jamur yang meningkat tidak hanya merusak struktur, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan bagi penghuninya, terutama jika ada anggota keluarga Anda yang memiliki masalah pernapasan.
3. Masalah Kesehatan
Seperti yang telah disinggung pada poin sebelumnya, bahwa keretakan pada dinding rumah juga dapat mempengaruhi kesehatan Anda dan keluarga. Bagaimana bisa?
- Spora jamur yang tumbuh pada dinding yang lembab dapat memicu reaksi alergi, sehingga menyebabkan gejala seperti bersin, hidung meler, mata merah, dan ruam kulit.
- Paparan jamur dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan masalah pernapasan, termasuk batuk, dan sesak napas.
- Beberapa jenis jamur, seperti jamur hitam (Stachybotrys chartarum), menghasilkan mikotoksin yang dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, termasuk kelelahan kronis, sakit kepala, dan bahkan masalah neurologis.
- Retakan pada dinding dan pondasi rumah juga dapat menyebabkan polutan dan alergen masuk ke dalam rumah, yang menyebabkan buruknya kualitas udara dalam ruangan.
- Dinding yang retak dan kerusakan struktural dapat menjadi titik masuk bagi hama seperti tikus yang dapat membawa penyakit, serta serangga (rayap, semut, dan kecoa) yang diketahui dapat memicu reaksi alergi, terutama pada anak-anak.
4. Harga Jual Properti Menurun
Dalam bisnis real estate, nilai properti biasanya ditentukan oleh beberapa faktor seperti lokasi, luas, dan kondisi pasar real estat setempat.
Namun ternyata, kerusakan struktur dan pondasi rumah akibat dinding yang retak juga dapat menurunkan nilai properti secara signifikan.
Jika pemilik properti tidak segera memperbaiki dinding retak, hal tersebut dapat menjadi penghalang bagi calon pembeli untuk melanjutkan transaksi.
Akibatnya, permintaan akan properti menurun, begitu juga dengan daya jualnya. Tentunya, ini akan memberikan kerugian jangka panjang untuk pemilik properti.
Penyebab Dinding Rumah Retak
Setelah mengetahui apa saja bahaya dinding rumah retak, ada baiknya jika Anda juga mengetahui penyebab keretakan, antara lain:
1. Perubahan Suhu dan Kelembaban
Perubahan suhu dapat menyebabkan material dinding (seperti drywall) memuai dan menyusut.
Seiring waktu, kerusakan berulang ini dapat mengakibatkan retakan, terlebih lagi di area dengan variasi suhu ekstrem atau rumah yang dibiarkan kosong selama beberapa bulan tanpa pengaturan suhu.
Selain itu, masuknya air akibat kebocoran, masalah perpipaan, atau tingkat kelembapan yang tinggi dapat melemahkan integritas struktural dinding dan menyebabkan keretakan.
Retakan akibat tingkat kelembaban yang tinggi ini dapat menyebabkan munculnya noda, gelembung, atau terkelupasnya cat atau kertas dinding.
Untuk mengatasi retakan akibat perubahan iklim dan kelembaban, penting untuk mengidentifikasi dan memperbaiki sumber kelembaban.
Mulai dari memperbaiki pipa yang bocor, perbaiki sistem drainase rumah Anda, gunakan cat air anti bocor, bersihkan talang air, hingga mengganti atap yang bermasalah.
2. Pekerjaan Konstruksi yang Tidak Tepat
Bahaya dinding rumah retak kemungkinan besar juga disebabkan oleh praktik konstruksi yang tidak memadai. Ini dapat mencakup penggunaan material berkualitas rendah, pengerasan beton yang tidak tepat, atau dukungan struktural yang tidak memadai. Seiring waktu, masalah ini dapat bermanifestasi sebagai retakan pada dinding Anda.
3. Pergerakan Tanah dan Gempa
Masalah lain yang menyebabkan retakan pada dinding rumah Anda secara dramatis adalah pergerakan tanah yang terkadang menyusut atau memuai seiring dengan perubahan kadar air tanah.
Pergerakan tanah juga biasanya disebabkan oleh tanah longsor, sungai di dekat hunian Anda, atau adanya aktivitas penggalian di lingkungan sekitar rumah Anda.
Peristiwa gempa bumi juga dapat menyebabkan keretakan pada dinding dan pondasi rumah akibat tanah yang bergeser dan tidak stabil.
Baca Juga: 5 Jenis Retak pada Dinding Penyebab dan Cara Mengatasinya
Jenis-Jenis Retakan pada Dinding Rumah
Agar langkah-langkah perbaikan dapat dilakukan dengan tepat, sebaiknya pahami dulu jenis-jenis retakan pada dinding rumah, di antaranya:
1. Retakan Rambut (Hairline Cracks)
Ini adalah salah satu jenis retakan non-struktural, yang artinya hanya bersifat kosmetik dan tidak mempengaruhi integritas struktural bangunan.
Retakan ini sering kali muncul secara vertikal dan ukurannya tidak lebih dari 0,5 mm, sehingga perbaikan yang diperlukan pun minim. Anda bisa menggunakan pasta untuk perbaikan dinding seperti produk BC – 2000 Alcasmooth yang siap pakai untuk menutupi retak rambut serta mencegah terjadinya retak rambut kembali.
2. Retakan Struktural
Jika retakan mengindikasikan adanya masalah pada stabilitas rumah Anda, maka retakan tersebut bisa dikategorikan sebagai retakan struktural.
Retakan ini disebabkan oleh penurunan pondasi, konstruksi yang buruk, dan pergerakan tanah. Berikut ini beberapa karakteristik retakan struktural:
- Sering muncul di tempat-tempat dengan tekanan menahan beban signifikan, seperti sudut pintu dan jendela atau di sepanjang dinding pondasi.
- Ukuran retakannya melebihi 3 mm, bisa berbentuk horizontal, vertikal, atau seperti anak tangga, dan berpotensi meluas ke bagian rumah lainnya.
3. Retakan Akibat Settling
Sesuai namanya, jenis retakan ini disebabkan oleh penurunan tanah.
Bisa terjadi karena itu akibat tanah yang mengembang akibat mengandung banyak lempung (tanah liat), tanah yang rentan terhadap erosi, penggalian lubang besar di dekat rumah, bahkan bencana alam seperti banjir dan gempa bumi.
Apa yang Harus Dilakukan jika Dinding Rumah Retak?
Jika tidak ditangani dengan tepat, bahaya dinding rumah retak bisa menjadi masalah yang lebih serius Untuk mengatasinya, berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
- Pertama, identifikasi dulu jenis retakannya, apakah non-struktural atau struktural.
- Untuk retakan halus atau non-struktural, jangan tunda untuk segera menambalnya kembali dengan pasta yang berkualitas, seperti BC – 2000 Alcasmooth Wall Paste.
Selain memiliki daya rekat tinggi, pasta siap pakai ini juga mampu memberikan tekstur dekoratif pada dinding rumah Anda.
3. Sedangkan untuk menambal retakan besar, gunakan semen instan BC – 100 Alcaplast Premium Skim Coat sebagai pelapis.
Kemudian, aplikasikan BC – 71 Alcabond sebagai perekat ekstra.
Cara Mencegah Dinding Rumah Retak
Untuk bahaya dinding rumah retak, mencegah lebih baik daripada harus memperbaiki. Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
- Tetapkan jadwal pemeriksaan rutin untuk mengetahui sejak dini bagian dinding mana yang mengalami keretakan.
- Terapkan langkah-langkah pengendalian kelembaban untuk mencegah pertumbuhan jamur. Mulai dari menambah ventilasi, memakai dehumidifier, dan sebagainya.
Jika ada retakan, upayakan perbaikan segera. Gunakan lapisan dasar yang kuat seperti BC 200 Alcaplast Skim Coat dari Mowilex BC. Pengaplikasiannya praktis, tapi hasil akhirnya mulus, rata, dan rapi sehingga tidak perlu diamplas lagi.
Intinya, bahaya dinding rumah retak sekalipun itu retakan halus, tidak boleh dianggap remeh. Dengan melakukan upaya pencegahan di atas serta penggunaan produk-produk unggulan dari Mowilex BC, Anda bisa memperbaiki retakan dengan efektif.
Kami juga memiliki banyak opsi produk terbaik lainnya, cukup klik halaman produk atau hubungi kami untuk detail produknya.
Kunjungi juga halaman artikel kami untuk mendapatkan berbagai informasi dan wawasan menarik seputar arsitektur dan bangunan, termasuk Tips Ampuh Mengatasi Tembok Lembab dan Mengelupas.