Maret 19, 2025 0 Comments

STOP Dak Beton Bocor! Ini 6 Cara Waterproofing Paling Efektif

Dak beton yang bocor bisa menjadi masalah serius bagi pemilik bangunan. Air yang merembes ke dalam beton dapat menyebabkan retakan, pertumbuhan jamur, dan bahkan menurunkan daya tahan struktur bangunan. Jika dibiarkan, kebocoran ini bisa berujung pada perbaikan yang mahal dan berisiko terhadap keamanan penghuni bangunan.

Untuk menghindari masalah ini, penting untuk menerapkan metode waterproofing dak beton yang efektif. Waterproofing bertujuan untuk melindungi permukaan beton dari air dan kelembapan berlebih, sehingga dak tetap kuat dan bebas dari kebocoran. 

Namun, ada berbagai metode yang bisa digunakan. Mana yang paling efektif? Simak 6 cara terbaik berikut!

Apa Itu Waterproofing Dak Beton?

Waterproofing dak beton adalah proses pelapisan yang bertujuan untuk melindungi permukaan beton dari kebocoran akibat rembesan air. Tanpa waterproofing yang tepat, air bisa meresap ke dalam beton, menyebabkan retak, jamur, dan bahkan kerusakan struktural pada bangunan.

Menggunakan metode waterproofing yang sesuai sangat penting untuk menjaga daya tahan dan keamanan bangunan, terutama di daerah dengan curah hujan tinggi.

6 Cara Pengaplikasian Waterproofing Dak Beton 

cara pengaplikasian waterproofing dak betonBerikut ini adalah 6 metode terbaik untuk melakukan waterproofing pada dak beton:

1. Pilih Jenis Waterproofing yang Tepat untuk Anda

Terdapat beberapa pilihan jenis waterproofing yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan Anda.

  • Waterproofing Berbasis Akrilik – Fleksibel dan mudah diaplikasikan, cocok untuk berbagai jenis permukaan beton. 
  • Waterproofing Berbasis Semen – Efektif menutup pori-pori beton dan meningkatkan daya rekat. 
  • Membrane Waterproofing – Lapisan kedap air berbentuk lembaran untuk perlindungan ekstra. 
  • Waterproofing Berbasis Bitumen – Tahan terhadap cuaca ekstrem dan memiliki daya rekat kuat.
  • Injeksi Polyurethane untuk Retakan Besar – Mengisi dan menutup retakan yang sudah terbentuk.

Untuk pembahasan lebih detail mengenai jenis-jenis waterproofing dak beton, baca artikel lengkapnya di sini: Jenis Waterproofing Dak Beton: Mana yang Terbaik untuk Anda?

2. Persiapan Permukaan Dak Beton

  • Bersihkan permukaan dak beton dari debu, kotoran, dan lumut.
  • Pastikan tidak ada genangan air sebelum mengaplikasikan pelapis.

3. Aplikasi Lapisan Pertama

  • Gunakan kuas, roller, atau alat penyemprot sesuai dengan jenis pelapis yang digunakan.
  • Pastikan lapisan pertama merata dan menutup seluruh permukaan dak beton.

4. Pengeringan

  • Biarkan lapisan pertama kering sesuai waktu yang disarankan dalam petunjuk produk.

5. Aplikasi Lapisan Kedua

  • Aplikasikan lapisan kedua untuk memastikan perlindungan yang lebih maksimal.
  • Untuk membrane waterproofing, pastikan pemasangan dilakukan dengan alat pemanas atau perekat khusus.

6. Inspeksi dan Finishing

  • Periksa apakah seluruh permukaan sudah tertutup dengan sempurna.
  • Pastikan tidak ada celah atau bagian yang terlewat sebelum mengeringkan seluruh lapisan.

Tips Waterproofing Dak Beton Agar Lebih Efektif

Selain memilih metode yang tepat, ada beberapa tips penting agar proses waterproofing lebih efektif dan tahan lama:

  1. Pastikan Permukaan Beton Kering dan Bersih – Sebelum mengaplikasikan waterproofing, permukaan harus bebas dari debu, minyak, dan kotoran.
  2. Gunakan Waterproofing Sesuai Kebutuhan – Pilih jenis waterproofing yang sesuai dengan kondisi dak beton, misalnya berbasis akrilik untuk fleksibilitas atau bitumen untuk ketahanan tinggi.
  3. Lakukan Aplikasi dalam Lapisan yang Cukup – Jangan hanya mengandalkan satu lapisan, gunakan setidaknya dua lapisan untuk perlindungan optimal.
  4. Cek dan Perbaiki Retakan Sebelum Waterproofing – Jika terdapat retakan besar, gunakan metode injeksi polyurethane sebelum mengaplikasikan lapisan waterproofing.
  5. Periksa dan Bersihkan Saluran Air Secara Berkala – Pastikan talang air tetap bersih agar tidak ada air yang menggenang di atas dak.
  6. Menyesuaikan Kemiringan Dak – Memastikan air mengalir ke arah drainase tanpa genangan.
  7. Gunakan Produk Berkualitas – Pastikan menggunakan waterproofing dari merek terpercaya seperti Mowilex Alcaproof Flex Waterproof agar hasil lebih tahan lama.

Cegah Kebocoran dengan Waterproofing

Mencegah kebocoran pada dak beton membutuhkan metode waterproofing yang tepat. Dari penggunaan pelapis berbasis semen hingga injeksi waterproofing, setiap metode memiliki keunggulan tersendiri.

Untuk perlindungan optimal, gunakan produk berkualitas seperti BC-107 Alcaproof Flex Waterproof yang memiliki daya rekat tinggi, fleksibilitas, dan ketahanan air luar biasa.

Jangan biarkan dak beton Anda bocor! Terapkan metode waterproofing terbaik dan lakukan perawatan rutin agar bangunan tetap kuat dan tahan lama. Untuk informasi lebih lanjut tentang produk kami, kunjungi halaman produk atau hubungi kami untuk konsultasi sekarang.

Februari 27, 2025 0 Comments

Cara Cepat Mengeringkan Lem Sealant: Ini Tips & Triknya!

Lem sealant sering digunakan dalam berbagai proyek konstruksi dan perbaikan rumah, mulai dari menutup celah hingga mencegah kebocoran. Namun, salah satu tantangan terbesar dalam penggunaannya adalah waktu pengeringan yang bisa bervariasi tergantung pada jenis sealant dan kondisi lingkungan.

Artikel ini akan membahas cara cepat mengeringkan lem sealant dengan beberapa tips dan trik yang bisa Anda coba di rumah agar hasilnya lebih cepat kering dan tahan lama!

Berapa Lama Lem Sealant Akan Kering?

Waktu pengeringan lem sealant bergantung pada beberapa faktor, seperti jenis sealant, suhu, kelembapan, dan ketebalan aplikasi. Berikut adalah perkiraan waktu kering untuk berbagai jenis sealant:

1. Sealant Silikon

Sealant ini banyak digunakan karena daya rekatnya yang kuat dan ketahanannya terhadap kelembaban. Namun, waktu pengeringannya bervariasi tergantung pada jenisnya:
Sealant silikon asam: Memerlukan sekitar 3-5 menit untuk kering pada bagian permukaannya. Untuk mencapai kekeringan total dan tahan air optimal, biasanya butuh waktu 3-5 jam.
Sealant silikon netral: Lebih banyak dipilih karena tidak berbau asam, tetapi membutuhkan waktu lebih lama untuk kering, sekitar 8-15 menit. Untuk mencapai kering total, diperlukan waktu sekitar 24 jam.
Curing sealant silikon: Beberapa produk sealant silikon membutuhkan waktu hingga 21 hari untuk benar-benar kering sepenuhnya.

2. Sealant Poliuretan (PU)

Sealant berbasis poliuretan memiliki waktu pengeringan yang juga bervariasi tergantung formulanya:
Poliuretan berbasis air: Bisa kering dalam waktu sekitar 6 jam.
Poliuretan berbasis minyak: Bisa memakan waktu hingga 24 jam untuk kering total.
Curing poliuretan: Proses curing penuh untuk mencapai kekuatan maksimal bisa mencapai satu bulan.

3. Sealant Akrilik

Sealant akrilik dikenal karena daya tahannya yang baik dan fleksibilitasnya. Berikut perkiraan waktu keringnya:
Pengeringan awal: Beberapa sealant akrilik bisa kering dalam 5-8 menit.
Kering total: Umumnya membutuhkan waktu 2-3 jam.
Curing penuh: Bisa memakan waktu antara 1 hingga 10 hari untuk benar-benar kering sepenuhnya.

Catatan Penting: Waktu pengeringan dan curing dapat bervariasi tergantung pada merek, ketebalan aplikasi, suhu, dan kelembapan lingkungan. Untuk hasil terbaik, selalu ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan produk sealant yang Anda gunakan.

Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam tentang waktu pengeringan sealant, baca artikel Ketahui Berapa Lama Lem Sealant Dapat Kering.

Apa Itu Proses Curing?

Proses curing adalah tahap di mana sealant mengeras dan mencapai kekuatan maksimal setelah diaplikasikan. Curing bukan hanya tentang pengeringan permukaan, tetapi juga tentang reaksi kimia di dalam sealant yang memastikan daya rekat optimal dan ketahanan jangka panjang. Waktu curing tergantung pada:
Jenis sealant – Sealant berbasis silikon biasanya lebih lama curing dibanding akrilik.
Ketebalan aplikasi – Lapisan yang lebih tebal memerlukan waktu lebih lama untuk curing.
Sirkulasi udara – Udara yang cukup membantu sealant mengering lebih cepat.
Kelembapan & suhu – Lingkungan yang terlalu lembap atau dingin bisa memperlambat curing.

Mengoptimalkan curing sangat penting untuk memastikan hasil akhir yang kuat dan tahan lama. Oleh karena itu, selain mempercepat pengeringan, pastikan sealant memiliki waktu cukup untuk curing sepenuhnya.

Bagaimana Cara Mengeringkan Sealant Lebih Cepat?

1. Gunakan Ventilasi yang Baik

Sealant berbasis silikon dan akrilik lebih cepat mengering jika terkena udara segar. Jika memungkinkan, buka jendela atau gunakan kipas angin untuk meningkatkan sirkulasi udara di sekitar area aplikasi.

2. Gunakan Hair Dryer atau Heat Gun

Sumber panas seperti hair dryer atau heat gun dapat mempercepat proses pengeringan.
✅ Atur pada suhu rendah hingga sedang
✅ Arahkan ke sealant dari jarak sekitar 15-20 cm
✅ Jangan terlalu panas agar tidak merusak sealant

3. Gunakan Sealant dengan Formula Cepat Kering

Beberapa produk sealant memiliki formula yang dirancang untuk mengering lebih cepat. BC 312 Multiseal Sealant dari Mowilex BC adalah contoh sealant yang memiliki daya rekat tinggi dan lebih cepat kering dibandingkan sealant biasa.

4. Pastikan Area Aplikasi Kering dan Bersih

Sebelum mengaplikasikan sealant, pastikan permukaan yang akan diberi sealant benar-benar keringSebelum mengaplikasikan sealant, pastikan permukaan yang akan diberi sealant benar-benar kering. Kelembapan dapat memperlambat proses pengeringan.

5. Gunakan Sealant dengan Ketebalan yang Sesuai

✅ Aplikasikan sealant dengan ketebalan yang tidak berlebihan
✅ Lapisan yang lebih tipis cenderung lebih cepat mengering
✅ Gunakan alat perata untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal

6. Gunakan Katalisator atau Primer (Opsional)

Beberapa sealant bisa dikombinasikan dengan katalisator atau primer untuk mempercepat proses curing, terutama untuk proyek industri atau aplikasi profesional.

Gunakan Sealant Berkualitas untuk Hasil Optimal!

Setelah mengetahui cara cepat mengeringkan lem sealant, pastikan Anda memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan Anda. BC 312 Multiseal Sealant dari Mowilex BC adalah pilihan terbaik untuk proyek yang membutuhkan hasil cepat kering dan daya rekat maksimal.

BC 312 Multiseal Sealant dari Mowilex BCUntuk informasi lebih lanjut tentang produk kami, kunjungi halaman produk atau hubungi kami untuk konsultasi. Jangan lupa juga untuk membaca artikel Jenis-Jenis Sealant: Pilih yang Tepat untuk Kebutuhan Anda agar Anda semakin yakin dalam memilih sealant yang sesuai!

Februari 25, 2025 0 Comments

Sealant Asam vs Sealant Netral: Mana yang Cocok untuk Anda?

Sealant adalah bahan penting dalam berbagai proyek konstruksi dan renovasi, terutama untuk menyegel celah dan mencegah kebocoran. Namun, tidak semua sealant dibuat sama. Salah satu pertanyaan umum yang sering muncul adalah: Apa perbedaan antara sealant asam dan sealant netral, serta mana yang lebih cocok untuk kebutuhan Anda?

Artikel ini akan membahas secara mendalam perbedaan sealant asam dan netral, kelebihan serta kekurangannya, dan kapan sebaiknya digunakan.

Apa Itu Sealant Asam dan Sealant Netral?

1. Sealant Asam

Sealant asam, atau dikenal juga sebagai acetoxy silicone sealant, mengandung asam asetat yang memberikan bau khas seperti cuka saat diaplikasikan. 

Jenis sealant ini memiliki keunggulan dalam:
✅ Mengering lebih cepat dibandingkan sealant netral.
✅ Daya rekat kuat pada kaca, keramik, dan permukaan non-pori lainnya.
✅ Lebih murah dibandingkan sealant netral.

Namun, sealant asam memiliki beberapa keterbatasan:
🔴 Tidak cocok untuk material logam karena dapat menyebabkan korosi.
🔴 Tidak dapat digunakan pada bahan yang peka terhadap asam, seperti beton atau batu alam.
🔴 Kurang fleksibel dibandingkan sealant netral.

2. Sealant Netral

Sealant netral, atau neutral cure silicone sealant, menggunakan formula bebas asam yang tidak menyebabkan korosi pada material tertentu. 

Keunggulan utama sealant netral meliputi:
✅ Cocok untuk berbagai permukaan, termasuk logam, kaca, beton, dan kayu.
✅ Lebih fleksibel dan tahan terhadap pergerakan material.
✅ Tidak memiliki bau menyengat seperti sealant asam.
✅ Lebih tahan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan UV.

Namun, sealant netral juga memiliki beberapa kelemahan:
🔴 Waktu pengeringan lebih lama dibandingkan sealant asam.
🔴 Biasanya lebih mahal dibandingkan sealant asam.

Sealant Asam vs Sealant Netral: Mana yang Sebaiknya Anda Pilih?

Kategori Sealant Asam Sealant Netral
Daya rekat Kuat pada kaca & keramik Kuat pada berbagai material
Ketahanan Tidak tahan korosi, kurang fleksibel Tahan terhadap cuaca & fleksibel
Kecepatan kering Lebih cepat Lebih lama
Aroma Bau menyengat (cuka) Tidak berbau
Cocok untuk Kaca, keramik, plastik Logam, kaca, kayu, beton
Tidak cocok untuk Logam (karat), beton, batu alam

Jika Anda perlu menyegel kaca atau keramik dalam waktu singkat, sealant asam bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda ingin aplikasi yang lebih fleksibel dan tahan lama di berbagai material, maka sealant netral lebih direkomendasikan.

Baca juga artikel terkait: 6 Perbedaan Lem Sealant dan Perekat Adhesive untuk memahami lebih lanjut.

Sealant Netral untuk Apa?

Sealant netral biasanya digunakan untuk:

  • Penyegelan logam tanpa risiko korosi.
  • Penyegelan kaca atau jendela yang terkena paparan cuaca.
  • Aplikasi pada permukaan berpori seperti beton dan batu alam.
  • Area dengan pergerakan tinggi karena lebih fleksibel.

Sealant Asam untuk Apa?

Sealant asam lebih cocok digunakan untuk:

  • Penyegelan kaca dan keramik.
  • Proyek yang membutuhkan hasil cepat karena waktu keringnya lebih singkat.
  • Aplikasi di area yang tidak bersentuhan dengan logam atau bahan sensitif lainnya.

Jika Anda mencari sealant yang cocok untuk kaca dan jendela, baca artikel Memilih Sealant Kaca Terbaik untuk Konstruksi dan Renovasi.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Memilih Sealant

🔴 Menggunakan sealant asam pada logam, yang bisa menyebabkan korosi.
🔴 Menggunakan sealant netral tanpa mempertimbangkan waktu pengeringan.
🔴 Memilih sealant hanya berdasarkan harga tanpa mempertimbangkan kebutuhan material.

Gunakan Sealant Berkualitas untuk Hasil Maksimal!

Gunakan Sealant Berkualitas untuk Hasil Maksimal!Setelah mengetahui perbedaan sealant asam dan netral, penting untuk memilih produk yang tepat. BC 352 Fire Rated Silicone Sealant dari Mowilex BC adalah sealant netral yang ideal untuk berbagai permukaan, termasuk logam dan beton. Sementara itu, BC 312 Multiseal Sealant bisa menjadi pilihan fleksibel untuk aplikasi yang lebih luas.

Untuk informasi lebih lanjut tentang produk kami, kunjungi halaman produk atau hubungi kami untuk konsultasi. Jangan lupa juga untuk membaca artikel 5 Jenis dan Fungsi Sealant – Mowilex BC agar Anda semakin yakin dalam memilih sealant yang sesuai!

Februari 20, 2025 0 Comments

Cara Melepas Lem Sealant dengan Mudah: 5 Metode Efektif!

Lem sealant adalah bahan yang kuat dan tahan lama, tetapi ketika tiba saatnya untuk menggantinya atau membersihkannya, proses pelepasan bisa menjadi tantangan. Jika Anda kesulitan menghapus lem sealant dari berbagai permukaan, jangan khawatir! 

Artikel ini akan membahas cara melepas lem sealant dengan mudah tanpa merusak permukaan.

Mengapa Lem Sealant Sulit Dilepas?

Sebelum masuk ke metode pelepasan, penting untuk memahami mengapa sealant bisa begitu sulit dihilangkan. 

Beberapa faktor yang menyebabkan sealant menempel kuat adalah:
✅ Formulanya yang dirancang untuk daya rekat tinggi dan fleksibilitas jangka panjang.
✅ Tahan terhadap air, panas, dan berbagai bahan kimia.
✅ Menyatu dengan material seperti kaca, kayu, logam, dan beton.

Untuk proyek yang membutuhkan sealant khusus untuk kaca atau permukaan transparan, Anda dapat membaca artikel Memilih Sealant Kaca Terbaik untuk Konstruksi dan Renovasi untuk menemukan solusi yang paling tepat.

Metode Efektif untuk Cara Melepas Lem Sealant

1. Gunakan Cutter atau Scraper

Cara paling dasar untuk melepas lem sealant adalah dengan menggunakan pisau cutter atau scraper plastik.
✅ Gunakan cutter untuk memotong sealant di sepanjang tepinya.
✅ Gunakan scraper untuk mengikis sealant yang telah terlepas.
✅ Berhati-hatilah agar tidak merusak permukaan di bawahnya.

2. Gunakan Pelunak Sealant (Sealant Remover)

Jika sealant masih sulit dilepas, Anda bisa menggunakan cairan pelunak sealant yang tersedia di pasaran.
✅ Oleskan pelunak sealant ke area yang ingin dibersihkan.
✅ Diamkan selama beberapa menit hingga sealant melunak.
✅ Gunakan scraper untuk mengangkat sealant dengan lebih mudah.

3. Menggunakan Alkohol atau Cuka

Bahan alami seperti alkohol isopropil atau cuka putih dapat membantu melarutkan sealant.
✅ Rendam kain bersih dengan alkohol atau cuka.
✅ Gosokkan pada sealant hingga lapisan mulai melunak.
✅ Gunakan scraper untuk mengangkat sisa sealant yang telah melunak.

4. Menggunakan Hair Dryer atau Heat Gun

Panas dapat membantu melembutkan sealant sehingga lebih mudah dilepaskan.
✅ Nyalakan hair dryer atau heat gun dengan suhu sedang.
✅ Arahkan panas ke sealant selama 30-60 detik.
✅ Gunakan scraper untuk mengangkat sealant yang telah melunak.
✅ Pastikan untuk tidak terlalu lama memanaskan agar tidak merusak permukaan.

5. Menggunakan Sabun dan Air Hangat

Menggunakan Sabun dan Air HangatUntuk sealant yang belum terlalu lama diaplikasikan, metode sederhana ini bisa efektif.
✅ Campurkan sabun dengan air hangat.
✅ Rendam spons atau kain ke dalam larutan.
✅ Gosokkan dengan lembut hingga sealant mulai terkelupas.

FAQ: Pertanyaan Seputar Cara Melepas Lem Sealant

1. Bersihkan sealant pakai apa?

Anda bisa membersihkan sisa sealant menggunakan alkohol isopropil, cuka putih, atau cairan pelunak sealant. Untuk sealant berbasis silikon, gunakan thinner atau pembersih khusus sealant.

2. Bagaimana cara melepas sealant silikon?

Sealant silikon bisa dilepas dengan metode pemanasan menggunakan hair dryer atau heat gun, lalu dikikis dengan scraper. Jika masih sulit, gunakan cairan pelunak sealant untuk mempercepat proses.

3. Apakah thinner bisa menghilangkan lem sealant?

Thinner dapat membantu menghilangkan sisa sealant berbasis silikon atau akrilik, tetapi penggunaannya harus hati-hati karena bisa merusak beberapa jenis permukaan.

4. Apakah lem sealant tahan air?

Sebagian besar lem sealant memang tahan air, terutama jenis silicone sealant dan PU sealant yang dirancang untuk melindungi sambungan dari kelembapan dan kebocoran.

Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Melepas Sealant

🔴 Menggunakan pisau terlalu tajam yang bisa merusak permukaan.
🔴 Tidak menggunakan sarung tangan saat bekerja dengan bahan kimia.
🔴 Menggunakan bahan abrasif yang bisa menggores permukaan.
🔴 Tidak membersihkan sisa sealant sebelum memasang sealant baru.

Tips Tambahan untuk Hasil yang Lebih Bersih

✅ Selalu bersihkan permukaan setelah menghapus sealant sebelum memasang yang baru.
✅ Jika ingin mengaplikasikan sealant baru, pastikan permukaan benar-benar kering.
✅ Gunakan sealant berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan renovasi rumah Anda.

Gunakan Sealant Berkualitas untuk Hasil Maksimal!

Setelah berhasil menghapus sealant lama, pastikan Anda menggunakan sealant yang berkualitas untuk pengaplikasian baru. BC 352 Fire Rated Silicone Sealant dari Mowilex BC sangat cocok untuk aplikasi yang membutuhkan daya rekat tinggi dan ketahanan terhadap suhu ekstrem. Jika Anda mencari sealant yang dapat dicat, BC 311 Acrylic Siliconized Sealant bisa menjadi pilihan tepat.

BC352-Fire-Rated-Silicone-Sealant - Lem Sealant Mowilex BC

BC311-Acrylic-Siliconized-Sealant - Lem Sealant Mowilex BC

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang produk kami, kunjungi halaman produk atau hubungi kami untuk konsultasi. Jangan lupa juga untuk membaca artikel Ketahui Berapa Lama Lem Sealant dapat Kering agar aplikasi sealant Anda berjalan dengan sempurna!

Februari 17, 2025 0 Comments

Pemula Wajib Tahu! Cara Tepat Menggunakan Lem Sealant

Lem sealant adalah bahan penting dalam perbaikan rumah atau proyek konstruksi. Penggunaannya yang tepat dapat memastikan hasil yang tahan lama dan rapi.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah cara menggunakan lem sealant dengan benar agar hasil yang didapatkan optimal.

Apa Itu Lem Sealant dan Kapan Digunakan?

Lem sealant adalah bahan perekat yang digunakan untuk mengisi celah, menyegel sambungan, dan mencegah kebocoran pada berbagai permukaan. Beberapa aplikasi umum meliputi:

  • Penyegelan jendela dan pintu agar tahan terhadap cuaca
  • Mengisi celah pada dinding atau permukaan beton
  • Memperbaiki retakan kecil di area basah seperti kamar mandi dan dapur
  • Menyegel kaca, logam, atau kayu untuk meningkatkan daya tahan terhadap air dan udara

Untuk kebutuhan penyegelan kaca dalam proyek konstruksi atau renovasi, Anda dapat membaca artikel Memilih Sealant Kaca Terbaik untuk Konstruksi dan Renovasi yang akan membantu Anda menentukan pilihan yang paling tepat.

Langkah-Langkah Menggunakan Lem Sealant dengan Benar

1. Persiapkan Permukaan yang Akan Diberi Sealant

Sebelum mengaplikasikan lem sealant, pastikan area yang akan diberi sealant: 

✅ Bersih dari debu, minyak, atau kotoran
✅ Kering agar sealant dapat menempel dengan baik
✅ Tidak memiliki residu sealant lama yang dapat mengganggu daya rekat

Gunakan kain lap bersih atau alkohol isopropil untuk membersihkan permukaan sebelum aplikasi.

2. Potong Ujung Nozzle Sesuai Kebutuhan

Setiap tabung lem sealant memiliki ujung nozzle yang bisa dipotong sesuai lebar celah yang ingin ditutup. Potong ujung nozzle dengan sudut 45 derajat agar mempermudah aplikasi.

3. Gunakan Aplikator Sealant (Caulking Gun)

Masukkan tabung sealant ke dalam caulking gun untuk memastikan sealant keluar dengan stabil. Tekan pelatuknya perlahan untuk mengontrol keluarnya lem agar rapi dan tidak berlebihan.

4. Aplikasikan Sealant Secara Perlahan

✅ Pastikan ujung nozzle menyentuh permukaan yang akan diberi sealant
✅ Aplikasikan sealant dalam gerakan konstan dan stabil
✅ Jangan mengeluarkan terlalu banyak sealant sekaligus, agar tidak meluber

5. Gunakan Smoothing Tool atau Jari untuk Meratakan Sealant

Setelah mengaplikasikan sealant, ratakan permukaan dengan smoothing tool atau jari yang telah dicelupkan ke dalam air sabun untuk menghindari lengket. Teknik ini memastikan hasil lebih rapi dan tahan lama.

6. Biarkan Sealant Mengering Sepenuhnya

Waktu pengeringan lem sealant bergantung pada jenisnya:

Sealant silikon asam: Kering permukaan dalam 3-5 menit, kering total dalam 3-5 jam.
Sealant silikon netral: Kering permukaan dalam 8-15 menit, kering total dalam 24 jam.
Sealant poliuretan (PU): Kering awal dalam 6-24 jam, proses curing penuh bisa mencapai satu bulan.
Sealant akrilik: Kering permukaan dalam 5-8 menit, kering total dalam 2-3 jam, curing penuh dalam 1-10 hari.

 

Catatan Penting: 

Waktu pengeringan dan curing dapat bervariasi tergantung pada merek, ketebalan aplikasi, suhu, dan kelembapan lingkungan. Untuk hasil terbaik, selalu ikuti petunjuk yang tertera pada kemasan produk sealant yang Anda gunakan.

 

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang waktu pengeringan sealant, baca artikel Ketahui Berapa Lama Lem Sealant dapat Kering.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari

Kesalahan saat menggunakan lem sealant

🔴 Tidak membersihkan permukaan sebelum aplikasi
🔴 Menggunakan sealant dalam jumlah berlebihan
🔴 Tidak meratakan sealant segera setelah aplikasi
🔴 Tidak menunggu sealant mengering sebelum terkena air

Tips Tambahan untuk Hasil yang Lebih Rapi

✅ Gunakan selotip di sekitar area yang ingin disegel untuk hasil lebih bersih
✅ Gunakan sealant yang sesuai dengan material yang ingin Anda segel
✅ Jangan lupa menggunakan sarung tangan saat aplikasi untuk melindungi tangan dari bahan kimia

Pilih Sealant yang Tepat untuk Proyek Anda!

Dengan mengikuti cara menggunakan lem sealant di atas, Anda bisa memastikan sealant yang diaplikasikan lebih tahan lama dan memberikan perlindungan maksimal. Untuk mendapatkan hasil terbaik, pastikan Anda memilih produk sealant yang sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.

Mowilex Building Chemistry menawarkan berbagai pilihan sealant berkualitas, termasuk BC 352 Fire Rated Silicone Sealant untuk ketahanan tinggi terhadap suhu ekstrem dan BC 311 Acrylic Siliconized Sealant yang dapat dicat dan ideal untuk penggunaan interior.

BC311-Acrylic-Siliconized-Sealant - Lem Sealant Mowilex BC

BC352-Fire-Rated-Silicone-Sealant - Lem Sealant Mowilex BC

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang produk kami, kunjungi halaman produk atau hubungi kami untuk konsultasi. Jangan lupa juga untuk membaca artikel Jenis-Jenis Sealant: Pilih yang Tepat untuk Kebutuhan Anda agar Anda semakin yakin dalam memilih sealant yang sesuai!

Januari 13, 2025 0 Comments

Keunggulan Dinding Acian Ekspos untuk Rumah Minimalis

Dinding acian ekspos atau semen ekspos semakin populer di kalangan pemilik rumah yang menginginkan desain minimalis yang modern dan estetis. 

Material ini memberikan tampilan yang lebih alami dan mentah dan menonjolkan tekstur kasar yang menjadi daya tarik tersendiri. 

Bagi Anda yang ingin menghadirkan kesan raw dan natural pada rumah minimalis, dinding model semen ekspos bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain itu, terdapat 4 Keunggulan Dinding Beton Ekspos dalam Desain Rumah Minimalis seperti keunggulan yang kuat, tahan lama, daya tahan suhu, dan mudah dirawat. 


Apa Itu Dinding Acian Ekspos dan Kenapa Populer?

Dinding model semen ekspos adalah salah satu elemen desain interior yang menggunakan bahan semen sebagai finishing permukaan dinding tanpa menggunakan lapisan cat atau bahan penutup lainnya. 

Dalam konsep ini, semen dibiarkan terlihat dalam bentuk aslinya, menampilkan tekstur kasar atau halus sesuai dengan teknik pengerjaan yang dilakukan. 

Dinding model semen ekspos kini semakin populer, terutama di kalangan pecinta desain rumah minimalis atau industrial.

Popularitasnya tidak lepas dari daya tarik estetika yang dihasilkan, di mana dinding model semen ekspos memberi kesan natural, modern, dan memberi sentuhan artistik pada ruangan. 

Banyak orang menyukai dinding model semen ekspos karena keunikannya yang menghadirkan tampilan yang tidak biasa dibandingkan dengan dinding biasa.

 

 

Selain dari segi visual, dinding model semen ekspos juga memiliki keunggulan lainnya, seperti tahan lama, mudah perawatannya, dan memberikan kesan ruang yang lebih luas. 


Dinding ini juga sangat fleksibel untuk dipadukan dengan berbagai material lain, seperti kayu, logam, atau kaca, sehingga memberikan banyak pilihan bagi para desainer interior dalam menciptakan tampilan yang harmonis dan dinamis.


Keunggulan Dinding Semen Ekspos untuk Rumah Minimalis

Mowilex-Desain-WallDinding acian ekspos memang menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan pemilik rumah minimalis. 

Tidak hanya memberikan tampilan yang modern dan elegan, tetapi juga membawa banyak keuntungan praktis. Berikut adalah beberapa keunggulan utama dari penggunaan dinding model semen ekspos:

  • Estetika Modern yang Menawan

Dinding model semen ekspos memberikan nuansa yang sangat sesuai dengan gaya desain minimalis. Estetika yang dihadirkan sangat modern dan menawan, memberikan kesan raw dan natural yang memperkuat karakter ruang. 

Dengan tekstur kasar yang khas, dinding ini menciptakan tampilan yang lebih autentik, cocok untuk rumah bertema industrial atau kontemporer. 

Untuk mendapatkan hasil yang halus dan rapi pada permukaan semen ekspos, kami merekomendasikan BC – 100 Alcaplast Premium Skim Coat.

BC-100

Produk ini, merupakan produk semen instan yang diformulasikan khusus untuk acian pada permukaan dinding yang telah diplester ataupun permukaan beton. 

Produk ini juga memungkinkan Anda mendapatkan hasil akhir yang sempurna tampa resiko retak rambut, cat mengelupas dan tahan lama.

  • Tahan Lama dan Perawatan Mudah

Keunggulan lain dari dinding acian ekspos adalah ketahanannya yang luar biasa. Dengan menggunakan bahan yang tepat, dinding model semen ekspos mampu bertahan lama, bahkan di area dengan kelembaban tinggi atau kondisi cuaca ekstrem. 

Selain itu, dinding model semen ekspos mudah dirawat. Anda tidak perlu khawatir tentang pengelupasan atau pemudaran warna seperti pada cat dinding biasa. 

Perawatan hanya membutuhkan pembersihan secara berkala menggunakan kain lembab atau pembersih khusus yang tidak merusak permukaan cat.

  • Memberikan Kesan Ruang yang Lebih Luas

Salah satu keuntungan utama dari penggunaan dinding model semen ekspos adalah kemampuannya untuk memberikan kesan ruang yang lebih luas dan terbuka. 

Dengan tampilan yang sederhana dan alami, dinding model semen ekspos tidak memerlukan banyak elemen tambahan yang dapat membuat ruangan terasa sesak atau berlebihan. 

Selain itu, karena permukaan semen ekspos biasanya dibiarkan dalam warna netral seperti abu-abu atau cokelat, warna-warna tersebut dapat memantulkan cahaya dengan baik, sehingga menciptakan efek pencahayaan alami yang membuat ruangan terasa lebih terang dan luas. 

Hal ini sangat berguna dalam desain interior rumah minimalis yang mengutamakan privasi dan fungsionalitas tanpa mengorbankan estetika. 

Dengan pengaplikasian yang tepat, dinding semen ekspos dapat memberikan efek visual yang membuat ruangan kecil tampak lebih lega, serta memperindah seluruh elemen di dalamnya. 

Sebagai bonus, kelebihannya dalam memberikan kesan terbuka juga membuatnya sangat cocok dipadukan dengan berbagai material lainnya, menciptakan kesan yang lebih dinamis dan estetis tanpa terasa berlebihan.


Tips Mengaplikasikan Dinding Semen Ekspos dalam Desain Rumah Minimalis

Tips-Mengaplikasikan-Dinding-Semen-Ekspos-dalam-Desain-Rumah-Minimalis

Dinding acian ekspos bisa menjadi elemen utama yang menarik dalam desain rumah minimalis, namun untuk mendapatkan hasil yang maksimal, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih semen ekspos. 

Salah satunya adalah dengan mempelajari Rekomendasi Desain Tangga Beton untuk Rumah Sempit. Kemudian, Anda bisa mengikuti tips mengaplikasikan dinding model semen ekspos dengan efektif dalam desain rumah minimalis:

  • Sesuaikan Warna dan Tekstur dengan Konsep

Saat mengaplikasikan dinding model semen ekspos, penting untuk mempertimbangkan keselarasan warna dan tekstur dengan konsep desain keseluruhan rumah. 

Dinding model semen ekspos memiliki berbagai nuansa, dari yang lebih terang hingga gelap, yang bisa disesuaikan dengan tema ruangan. 

Jika ruangan Anda memiliki tema natural atau earthy, Anda bisa memilih warna cat yang lebih netral atau cenderung abu-abu. 

Namun, untuk menciptakan kesan dramatis atau kontemporer, warna yang lebih gelap atau tekstur lebih kasar bisa menjadi pilihan. 

Dengan menyesuaikan tekstur dan warna ini akan membuat dinding model semen ekspos lebih terintegrasi dalam desain ruangan dan memberikan efek visual yang menawan. Sehingga, hasil akhirnya akan terlihat lebih cantik.

  • Padukan dengan Material Lain untuk Efek Harmonis

Meskipun dinding acian ekspos sangat menarik, terkadang bisa terkesan terlalu “keras” atau “dingin”. 

Untuk menciptakan keseimbangan dan kehangatan dalam ruangan, padukan dinding model semen ekspos dengan material lain yang lebih lembut, seperti kayu, kaca, atau logam. 

Misalnya, penggunaan furnitur berbahan kayu atau elemen logam bisa menambah dimensi dan kedalaman pada desain rumah minimalis. 

Anda juga bisa menggunakan bahan tekstil seperti karpet atau tirai untuk memberikan sentuhan lembut yang melengkapi tekstur dari dinding model semen ekspos, menciptakan ruang yang nyaman namun tetap estetis.

  • Perawatan yang Tepat Agar Tahan Lama

Jenis dinding ini memerlukan perawatan yang tepat agar tetap terlihat bagus dan awet. Meskipun cukup tahan lama, dinding ini tetap membutuhkan pembersihan rutin untuk menghindari debu atau kotoran menempel di permukaan. 

Gunakan kain lembab atau pembersih khusus yang aman untuk dinding semen. Selain itu, pastikan untuk memeriksa kondisi dinding secara berkala. 

Jika ada bagian yang mulai retak atau rusak, segera perbaiki agar tidak merusak penampilan dan ketahanan dinding.

Penggunaan sealant atau lapisan pelindung juga dapat memperpanjang umur dinding ekspos semen, menjaga ketahanannya terhadap cuaca atau kelembaban. Sehingga, cara ini juga bisa menjadi pilihan tepat untuk pemeliharaan dinding ekspos.

Dinding acian ekspos merupakan pilihan ideal untuk desain rumah minimalis, memberikan kesan modern dan natural yang elegan. Dengan tekstur dan warna yang dapat disesuaikan, serta kelebihannya dalam memberikan kesan ruang yang lebih luas dan mudah perawatannya, dinding model semen ekspos dapat mempercantik interior rumah Anda. 

Namun, untuk hasil maksimal, pastikan memilih bahan berkualitas dan merawatnya dengan tepat. Jangan ragu untuk memilih produk yang tepat seperti BC – 100 Alcaplast Premium Skim Coat dari Mowilex BC untuk hasil yang lebih optimal.

Hubungi kami untuk konsultasi lebih lanjut, dan Anda juga bisa mendapatkan informasi terkait produk lainnya di blog kami. Jangan lupa untuk membaca artikel 7 Cara Merawat Rumah Agar Selalu Nyaman dan Aman.

Januari 13, 2025 0 Comments

5 Cara Pasang Keramik Kamar Mandi untuk Proyek Anda

Cara pasang keramik kamar mandi memiliki berbagai cara yang bisa Anda coba. Seperti memilih keramik yang benar, mempersiapkan alat hingga memahamu secara teknik pemasangan keramik agar aman dan bertahan lama. 

Selain itu, cara pasang keramik kamar mandi yang tepat juga membuatnya lebih nyaman digunakan dan meningkatkan nilai estetik.

Pemilihan keramik untuk kamar mandi tidak boleh sembarangan. Salah memilih jenis keramik kamar mandi bisa berakibat fatal seperti lantai licin yang pasti akan sangat berbahaya jika digunakan. 

Lalu, bagaimana cara memasang keramik untuk kamar mandi dengan tepat? Simak selengkapnya di bawah ini! Sebelumnya, Anda juga bisa membaca artikel jenis keramik kamar mandi terbaik.


5 Cara Pasang Keramik Kamar Mandi untuk Proyek Anda

5-Cara-Pasang-Keramik-Kamar-Mandi-untuk-Proyek-Anda

Cara pasang keramik untuk lantai kamar mandi berbeda dengan pemasangan keramik untuk lantai ruangan lainnya. 

Berikut ini ringkasan 5 cara memasang keramik kamar mandi yang tepat untuk proyek Anda:

1. Pilih Keramik yang Sesuai dengan Desain dan Fungsi

Langkah awal sebelum memasang keramik untuk kamar mandi adalah pilih jenis yang paling tepat. 

Keramik untuk kamar mandi memiliki banyak jenis, ukuran hingga motif yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Selain itu, pilih jenis keramik kamar mandi terbaik yang kuat dan tahan terhadap kelembaban serta mudah dibersihkan. 

Pastikan juga keramik kamar mandi rendah porositas serta pilih warna yang sesuai dengan dinding kamar mandi agar tampilannya lebih elegan.

2. Persiapkan Semua Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Sebelum mulai memasang keramik untuk kamar mandi, pastikan semua alat dan bahan yang dibutuhkan sudah tersedia.

Alat dan bahan yang diperlukan antara lain semen, paku beton, meteran, penggaris, palu, adukan semen dan komponen lainnya.

Agar keramik bisa menempel dengan sempurna, Anda juga bisa menambahkan bahan tambahan perekat. Salah satu contohnya seperti BC-1000 Alcasit dari Mowilex BC untuk daya rekat maksimal.

3. Atur Jarak dan Kemiringan Keramik dengan Tepat

Langkah cara pasang keramik kamar mandi yang selanjutnya adalah pengukuran. 

Ukuran luas ruangan kamar mandi yang akan dipasang keramik kemudian sesuaikan jumlah dengan ukuran keramiknya.

Sebelum dipasang, atur jarak dan kemiringan keramik kamar mandi dengan tepat. Buat salah satu sisi lantai keramik lebih rendah sebagai lubang pembuangan air kamar mandi. Dengan begitu, air tidak akan menggenang di lantai keramik kamar mandi.

Sebagai alat bantu, Anda bisa menggunakan benang di permukaan dinding kamar mandi. Benang ini akan membantu memastikan susunan keramik rapi dan sejajar. 

4. Potong Keramik dengan Presisi untuk Hasil yang Rapi

Pemasangan keramik kamar mandi biasanya dimulai dari bagian tengah. Untuk membuat hasil pemasangan rapi dan presisi, Anda bisa memotong keramik sesuai ukuran yang diperlukan khususnya untuk mengisi sisi terluar dan pojok lantai kamar mandi.

Agar hasil potongan rapi dan sempurna, Anda bisa menggunakan alat pemotong khusus keramik. Sebelum dipotong, siram keramik dengan air agar tidak mudah retak dan patah.

5. Pahami Teknik Pemasangan yang Tepat untuk Kekuatan dan Estetika

Sebelum dipasang, sebaiknya keramik kamar mandi direndam ke dalam air untuk membuka pori-porinya. 

Tujuannya agar adonan semen mampu menempel dengan baik sehingga keramik agar lebih awet dan tahan lama.

Untuk hasil rekat yang lebih maksimal, Anda bisa mencampurkan bahan tambahan perekat pada adonan semen yang digunakan untuk menempel keramik. 

Penggunaan bahan perekat ini juga membuat tampilan keramik kamar mandi lebih rapi dan estetik.

BC – 1000 Alcasit bisa jadi rekomendasi terbaik sebagai bahan tambahan untuk perekat keramik kamar mandi. Selain memaksimalkan daya rekat, produk ini juga mampu menambah nilai estetika keramik kamar mandi Anda.


4 Masalah Umum pada Pemasangan Keramik Kamar Mandi

4-Masalah-Umum-pada-Pemasangan-Keramik-Kamar-Mandi

Cara pasang keramik kamar mandi tidak boleh sembarangan. Kelembaban tinggi pada lantai kamar mandi membuat keramik sangat berisiko mengalami kerusakan dan tidak awet jika ada kesalahan dalam proses pemasangannya. 

Berikut ini beberapa masalah umum pada pemasangan keramik kamar mandi yang perlu Anda hindari:

1. Air Merembes ke Bawah, Mengakibatkan Keramik Amblas

Salah satu permasalahan umum yang kerap terjadi saat pemasangan keramik kamar mandi adalah air merembes ke bawah. Hal ini bisa mengakibatkan keramik amblas sehingga permukaan lantai kamar mandi menjadi tidak rata.

Untuk menghindari masalah ini, pastikan keramik terpasang dengan baik dan tidak ada rongga di bawahnya. Menambahkan bahan tambahan perekat nat keramik bisa mencegah air merembes ke bawah.

2. Cacing Muncul dari Celah Keramik

Pemasangan keramik kamar mandi yang tidak tepat juga bisa menyebabkan cacing muncul di celah keramik. 

Kondisi ini biasanya terjadi karena pemasangan keramik yang kurang rapat serta penggunaan semen acian yang kurang bagus.

Untuk menghindari masalah seperti ini, sebaiknya gunakan bahan perekat keramik yang berkualitas. Selain itu, pastikan juga susunan keramik presisi dan sejajar sehingga tidak ada celah.

3. Pembuangan Air Terganggu Akibat Kemiringan Lantai yang Tidak Tepat

Cara pasang keramik kamar mandi yang tidak memperhatikan kemiringan lantai bisa berakibat pembuangan air tidak dapat berfungsi dengan baik. 

Oleh sebab itulah, dalam proses pemasangan keramik kamar mandi, salah satu sisi dibuat lebih rendah sebagai jalan air menuju pembuangan.

Untuk menghindari masalah ini, pastikan ukur kemiringan lantai sebelum pemasangan. Agar ukurannya presisi, Anda bisa menggunakan bantuan benang yang dipasang di dinding kamar mandi.

4. Keramik Tidak Rata

Satu lagi masalah umum yang sering terjadi pada pemasangan keramik kamar mandi adalah permukaan lantai tidak rata. 

Hal ini biasanya terjadi karena saat proses pemasangan tidak dilakukan pengukuran yang presisi menggunakan benang bantu.

Keramik yang tidak rata bisa menyebabkan banyak masalah. Selain gangguan pada sistem pembuangan, keramik tidak rata juga membuat nilai estetika kamar mandi Anda menjadi berkurang.


Perawatan Keramik Kamar Mandi Setelah Pemasangan

Agar keramik kamar mandi awet dan terjaga estetikanya, perlu perawatan setelah proses pemasangan. Berikut di antaranya:

Bersihkan Keramik secara Rutin untuk Menjaga Kebersihannya

Salah satu cara paling penting untuk merawat keramik kamar mandi adalah dengan menjaga kebersihannya. 

Setelah proses cara pasang keramik kamar mandi selesai, segera bersihkan sisa semen dan perekat yang menempel karena bisa mengurangi keindahannya.

Sebagai langkah perawatan rutin, Anda cukup rajin menyikat lantai kamar mandi. Agar permukaan cat keramik tidak mudah pudar, hindari penggunaan bahan pembersih yang mengandung bahan kimia tinggi. 

Selain itu, jaga juga kelembaban kamar mandi agar tidak mudah ditumbuhi lumut.

Gunakan Sealant untuk Perlindungan Lebih Lama dan Tahan Lama

Menggunakan sealant bisa membuat keramik kamar mandi lebih tahan lama. Sealant melapisi permukaan keramik sehingga lebih aman dari risiko kerusakan. 

Selain itu, penggunaan sealant juga membantu mempertahankan keindahan keramik dan mencegah kebocoran air.

Itulah cara pasang keramik kamar mandi yang tepat dan benar. Dengan pemasangan yang tepat, keramik kamar mandi akan lebih awet dan nyaman digunakan karena berfungsi dengan baik. Selain itu, nilai estetika kamar mandi juga akan meningkat.

Nah, bagi Anda yang ingin memasang keramik kamar mandi, sebaiknya gunakan bahan tambahan perekat agar keramik menempel sempurna dan aman dari risiko kebocoran. BC – 1000 Alcasit dari Mowilex BC bisa jadi salah satu rekomendasi terbaik untuk proyek kamar mandi Anda. Untuk info produk dan pemesanan, hubungi Whatsapp kami.

Selanjutnya, kunjungi blog kami untuk membaca artikel menarik lainnya seputar konstruksi, misalnya tentang Ketahui Berapa Lama Lem Sealant dapat Kering.

Januari 6, 2025 0 Comments

Inilah 6 Perbedaan Granit dan Marmer untuk Interior Rumah

Granit dan marmer adalah dua material populer yang sering digunakan dalam desain interior untuk memberikan kesan mewah dan elegan. 

Meskipun keduanya tampak serupa, granit dan marmer memiliki perbedaan mendasar yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih material yang tepat untuk ruangan Anda.

Memahami perbedaan granit dan marmer akan membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat untuk ruangan Anda.

Tetapi sebelum membahas granit dan marmer, Anda juga bisa membaca artikel tentang 6 Perbedaan Lem Sealant dan Perekat Adhesive. Dengan begitu, pemahaman Anda juga menjadi lebih luas. 

Mengenal Granit dan Marmer sebagai Material Interior

Mengenal-Granit-dan-Marmer-sebagai-Material-Interior

Granit dan marmer adalah dua material alami yang telah lama menjadi pilihan favorit untuk interior rumah. Keduanya menawarkan kesan mewah, elegan, dan bernilai tinggi yang mampu meningkatkan estetika sebuah ruangan. 

Namun granit dan marmer memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik dari segi tampilan, kekuatan, hingga perawatan.

Granit dikenal sebagai batu alam yang terbentuk dari proses pendinginan magma. Sebaliknya, marmer terbentuk dari batu kapur yang mengalami tekanan dan suhu tinggi dalam waktu lama. Proses alami ini menghasilkan urat-urat indah yang memberikan tampilan lembut dan berkelas. 

Dengan memahami perbedaan mendasar antara granit dan marmer, Anda dapat lebih bijak memilih material yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Anda. 

Selanjutnya, untuk membantu Anda memilih antara granit dan marmer, mari kita bahas perbedaan granit dan marmer.

Perbedaan Utama antara Granit dan Marmer

Perbedaan-Utama-antara-Granit-dan-Marmer

Secara umum, granit dan marmer menjadi favorit untuk dijadikan desain interior karena coraknya yang indah. 

Namun, kedua material ini memiliki karakteristik yang berbeda. Berikut ini adalah enam perbedaan utama antara granit dan marmer yang perlu Anda ketahui:

  • Komposisi dan Proses Pembentukan

Granit terbentuk dari pendinginan magma yang membeku di bawah permukaan bumi. Proses ini menciptakan batuan dengan struktur kristal yang padat dan tahan lama. 

Sementara itu, marmer adalah hasil metamorfosis batu kapur akibat tekanan dan panas tinggi selama jutaan tahun, menghasilkan pola urat alami yang lembut dan khas.

  • Kekuatan dan Ketahanan

Perbedaan granit dan marmer selanjutnya adalah, dari segi kekuatan dan ketahanan. Dalam hal ketahanan, granit lebih unggul karena sifatnya yang keras dan tahan gores, panas, serta benturan. 

Sebaliknya, marmer sendiri cenderung lebih lembut dan mudah tergores sehingga lebih ideal untuk area yang minim aktivitas, contohnya kamar tidur. 

  • Tampilan Estetika

Dalam hal estetika, marmer dikenal karena memiliki corak yang indah dan bahan yang berkilau. Sementara itu, granit memiliki pola bintik-bintik yang lebih dinamis dan terkesan modern.  

Oleh sebab itu, memilih antara keduanya tergantung bagaimana selera dan kebutuhan Anda. 

  • Harga

Ketika mempertimbangkan marmer dan granit mahal mana, jawabannya tergantung pada jenis dan kualitasnya. Secara umum, granit biasanya lebih terjangkau dibandingkan marmer. 

Namun, beberapa jenis granit berkualitas tinggi dapat memiliki harga yang sebanding dengan marmer. Perlu diingat, harga juga mencakup biaya pemasangan dan perawatan jangka panjang.

  • Area Penggunaan

Secara umum, granit sangat cocok digunakan pada area yang membutuhkan ketahanan ekstra, seperti meja dapur, lantai, atau teras. 

Sedangkan marmer lebih cocok untuk area yang memperlihatkan estetika, seperti ruang tamu, lantai foyer, atau dinding hias. 

  • Perawatan dan Pemeliharaan

Dari segi perawatan, granit lebih mudah dirawat karena sifatnya yang tahan noda dan goresan. Sementara itu, marmer membutuhkan perawatan ekstra karena pori-porinya yang lebih besar membuatnya rentan terhadap noda. 

Penggunaan cairan khusus untuk marmer sangat dianjurkan agar bahan ini tetap terlihat indah dan bersih.

Kelebihan dan Kekurangan Granit dan Marmer

Setelah mengetahui perbedaan granit dan marmer, Anda juga perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan dari masing-masing bahan ini. 

Berikut adalah tabel tentang kelebihan dan kekurangan dari granit dan marmer:

Aspek Granit Marmer
Kelebihan – Sangat kuat dan tahan gores.

– Tahan terhadap panas dan benturan.

– Cocok untuk area dengan aktivitas tinggi seperti dapur.

– Perawatan lebih mudah dan tidak mudah ternoda.

– Pola urat yang indah dan unik.

– Memberikan kesan mewah dan elegan.

– Ideal untuk dekorasi dan area estetika seperti lantai foyer dan dinding.

Kekurangan – Pola dan warna tidak alami.

– Beberapa granit berkualitas tinggi memiliki harga yang hampir sama dengan marmer.

– Lebih lembut dan mudah tergores.

– Rentan noda terhadap karena pori-porinya lebih besar.

– Membutuhkan perawatan ekstra dengan pembersih khusus.

Tips Memilih Granit atau Marmer untuk Interior Rumah

Setelah memahami perbedaan antara granit dan marmer, pemilihan antara granit dan marmer untuk interior rumah memerlukan pertimbangan yang matang, terutama karena keduanya memiliki kelebihan dan karakteristik yang berbeda-beda. 

Sebelum memutuskan, pertimbangkan hal berikut:

  • Pertimbangkan Fungsi dan Kegunaan

Dari segi fungsi dan kegunaan,  granit adalah pilihan yang sangat baik untuk area dengan aktivitas tinggi seperti dapur atau lantai. 

Sebaliknya, marmer menawarkan daya tarik visual yang lebih fokus pada estetika. Jadi pertimbangkan dengan baik perbedaan granit dan marmer ini.

  • Sesuaikan dengan Desain Interior

Selain fungsi, desain interior rumah juga harus menjadi pertimbangan utama. Jika Anda lebih menyukai desain minimalis, pilihlah granit. 

Sementara itu, marmer memiliki pola urat yang unik dan khas sehingga menghasilkan kesan mewah dan klasik. Oleh sebab itu, jika Anda ingin menggunakan tampilan desain yang mewah, pilihlah marmer.

  • Pertimbangkan Anggaran dan Biaya

Faktor lain yang tak kalah penting dari perbedaan antara granit dan marmer  adalah anggaran dan biaya. Umumnya, granit memiliki harga yang lebih murah dari pada marmer. 

Namun, jika Anda mempunyai anggaran yang lebih besar dan lebih mementingkan estetika, pilihlah marmer. 


Rekomendasi Sealant untuk Granit dan Marmer

Berbicara mengenai perbedaan granit dan marmer, ketika Anda memutuskan menggunakan granit atau marmer untuk interior rumah, penting untuk memastikan material tersebut terlindungi dengan baik. 

Salah satu cara terbaik untuk menjaga daya tahan dan keindahan granit dan marmer adalah dengan menggunakan sealant berkualitas.

  • Produk Sealant yang Tepat untuk Granit dan Marmer

Salah satu produk unggulan yang direkomendasikan untuk granit dan marmer adalah BC 312 – Multi Sealant. Produk ini dirancang khusus untuk memberikan perlindungan maksimal pada permukaan batu alam seperti granit dan marmer. 

BC 312 memiliki formula yang mampu menembus pori-pori batu, menciptakan lapisan pelindung yang tahan terhadap noda, cairan, dan bahan kimia. Sehingga, granit dan marmer menjadi lebih awet karena pemilihan bahan yang tepat.

  • Cara Penggunaan Sealant dengan Efektif

Menggunakan sealant dengan benar adalah kunci untuk mendapatkan hasil perlindungan yang optimal. Berikut langkah-langkah praktis untuk mengaplikasikan BC 312 – Multi Sealant:

  • Bersihkan permukaan granit dan marmer sebelum mengaplikasikan sealant.
  • Kemudian, tuangkan BC 312 ke atas kain atau spon, aplikasikan secara merata pada permukaan granit atau marmer.
  • Setelah itu, diamkan hingga kering.
  • Terakhir, lap permukaan dengan kain kering untuk menciptakan tampilan mengkilap. Baca artikel Ketahui Berapa Lama Sealant Dapat Kering, agar hasilnya lebih efektif.

Itulah pembahasan mengenai perbedaan granit dan marmer. Jadi, pilihlah yang sesuai dengan kebutuhan Anda, dan jangan lupa untuk memperetimbangkan faktor seperti biaya, fungsi, dan perawatan.

Untuk membantu Anda memelihara dan merawat granit atau marmer, Anda bisa mengunjungi website Mowilex. Kami menyediakan produk untuk perawatan dan pemeliharaan, yang tentunya dengan bahan berkualitas. 

Jika tertarik, hubungi kontak sekarang juga! Selain itu, kunjungi blog kami untuk membaca artikel Memahami Kegunaan Silicone Sealant dalam Konstruksi atau artikel menarik lainnya seputar pemeliharaan konstruksi.

Desember 13, 2024 0 Comments

4 Jenis Perekat Keramik dan Keunggulannya untuk Proyek Anda

Pemilihan perekat keramik yang tepat, seperti perekat berbahan dasar semen, perekat polimer, perekat epoksi atau perekat instan yang tepat tentunya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proyek pemasangan keramik Anda. 

Lapisan perekat yang sesuai tidak hanya mempengaruhi daya rekat, tetapi juga ketahanan keramik terhadap berbagai kondisi. Kesalahan dalam memilih bisa menyebabkan keramik mudah lepas atau retak, sehingga memperburuk hasil akhir. 

Oleh karena itu, memahami jenis-jenis perekat keramik beserta keunggulannya adalah kunci untuk mendapatkan hasil pemasangan yang maksimal dan tahan lama. 

Sebelumnya, Anda juga bisa menyimak artikel Memilih Perekat Keramik Dinding Terbaik untuk Proyek Anda.

 

Fungsi Perekat Keramik

Fungsi-Perekat-Keramik-Mowilex-BC

Lem keramik memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan keberhasilan pemasangan keramik, baik di lantai maupun dinding. 

Dengan fungsi yang beragam, perekat ini membantu meningkatkan kualitas, daya tahan, dan estetika hasil akhir proyek Anda.

 

1. Menjaga Kestabilan Keramik

Salah satu fungsi utama lem untuk keramik adalah memberikan kekuatan adhesi yang maksimal antara keramik dan permukaan yang dipasangi. 

Kekuatan ini memungkinkan keramik menempel dengan erat sehingga tidak mudah bergeser atau terlepas, bahkan dalam kondisi lingkungan yang menantang. 

Perekat modern juga dirancang untuk kompatibel dengan berbagai jenis permukaan, seperti beton, plester, atau bahkan dinding kayu. Dengan demikian, hasil pemasangan menjadi lebih kokoh dan terjamin kualitasnya dalam jangka panjang.

 

2. Meningkatkan Daya Tahan dan Ketahanan

Perekat keramik dirancang untuk memastikan keramik tetap stabil di tempatnya, meskipun terkena tekanan atau perubahan suhu. Kekuatan ikatan perekat ini lebih unggul dibandingkan mortar pasir-semen biasa, yang sering kali tidak cukup kuat untuk menghindari keretakan. 

Selain menjaga stabilitas, perekat ini juga membantu mempertahankan struktur keramik sehingga tidak mudah pecah atau retak. Alhasil, penggunaan perekat yang tepat membuat keramik lebih tahan lama dan efisien dari segi biaya pemeliharaan.

 

3. Menyediakan Kekuatan Adhesi yang Optimal

Lem keramik yang berkualitas membantu meningkatkan daya tahan keramik terhadap beban berat atau tekanan mekanis. 

Dengan menggunakan perekat untuk keramik yang tepat, Anda dapat menghindari risiko kerusakan dini dan memastikan hasil pemasangan tetap prima untuk waktu yang lama.

Misalnya dengan menggunakan BC – 71 Alcabond sebagai campuran perekat semen Anda. Produk yang dirancang khusus untuk meningkatkan kekuatan adhesi dan daya tahan keramik ini tentu bisa menjadi pilihan sempurna untuk berbagai jenis proyek pemasangan.

 

4 Jenis Perekat Keramik yang Umum Digunakan

4-Jenis-Perekat-Keramik-yang-Umum-Digunakan-Mowilex-BC

Lem keramik hadir dalam berbagai jenis untuk memenuhi kebutuhan spesifik pemasangan. Berikut ini adalah empat jenis lem keramik yang sering digunakan beserta keunggulannya.

 

1. Perekat Berbahan Dasar Semen

Perekat ini terbuat dari campuran semen dengan air atau aditif tertentu. Jenis ini ekonomis dan cocok untuk proyek pemasangan keramik skala besar. 

Meski begitu, hasilnya bergantung pada proses pencampuran dan aplikasinya. Penggunaannya ideal untuk area yang tidak terlalu terpapar tekanan tinggi.

 

2. Perekat Berbahan Dasar Polimer (Thinset)

Thinset memiliki daya rekat yang kuat sekaligus fleksibel untuk menahan pergerakan. Perekat ini cocok untuk area dengan perubahan suhu seperti dapur atau kamar mandi. 

Kandungan polimer di dalamnya membantu mengurangi risiko keramik retak. Aplikasinya mudah dan tersedia dalam berbagai varian sesuai kebutuhan.

 

3. Perekat Epoksi

Perekat epoksi terkenal dengan daya rekatnya yang sangat kuat dan tahan terhadap kelembaban. Bahan ini ideal untuk area dengan kondisi ekstrem, seperti kolam renang atau dapur. 

Selain itu, epoksi juga tahan terhadap bahan kimia sehingga lebih awet. Meski harganya lebih mahal, hasilnya sangat sepadan untuk proyek dengan kebutuhan khusus.

 

4. Perekat Instan

Perekat instan mudah digunakan karena berbentuk pasta siap pakai tanpa perlu pencampuran. Jenis ini cocok untuk proyek kecil atau perbaikan keramik. 

Meski instan, daya rekatnya cukup baik untuk memastikan keramik tetap stabil. Solusi ini sangat praktis bagi pemula atau kebutuhan pemasangan cepat.

 

Cara Aplikasi Perekat Keramik

Cara-Aplikasi-Perekat-Keramik-Mowilex-BC

Pemasangan keramik memerlukan langkah-langkah tepat untuk memastikan hasil yang kuat dan tahan lama. 

Berikut adalah panduan lengkapnya, dilengkapi dengan rekomendasi produk yang dapat meningkatkan kualitas pemasangan keramik Anda!

 

1. Bersihkan Permukaan

Sebelum memulai, pastikan permukaan lantai atau dinding bebas dari debu, pasir, dan kotoran lainnya. 

Kotoran yang menempel dapat mengurangi daya rekat perekat, sehingga keramik lebih mudah terlepas. Gunakan kain lap basah atau vacuum cleaner untuk memastikan kebersihan maksimal sebelum mengaplikasikan perekat.

 

2. Oleskan Perekat

Gunakan trowel bergerigi untuk mengoleskan perekat secara tipis dan merata di permukaan yang telah dibersihkan. Untuk memaksimalkan daya rekat, tambahkan BC – 1000 Alcasit ke dalam campuran perekat keramik Anda.

Pola garis yang dihasilkan oleh trowel membantu meningkatkan daya cengkeram antara perekat dan keramik. Aplikasi yang benar akan memastikan keramik terpasang kokoh dan tidak mudah bergeser.

 

3. Rendam Keramik

Sebelum dipasang, rendam keramik dalam air bersih selama 15-30 menit untuk meningkatkan kemampuan perekatnya. 

Keramik yang basah akan lebih mudah menempel dan mengurangi risiko retak akibat perubahan suhu. Proses ini sederhana tetapi sangat penting untuk keberhasilan pemasangan keramik.

 

4. Pasang Keramik

Letakkan keramik yang telah direndam pada permukaan dengan perekat yang sudah dioleskan. 

Tekan perlahan untuk memastikan keramik menempel dengan kuat dan merata. Gunakan alat seperti spacer untuk menjaga jarak antar-keramik agar hasilnya rapi dan seragam.

 

5. Perhatikan Komposisi

Komposisi yang tepat akan meningkatkan daya rekat sekaligus memastikan keramik tetap stabil dalam jangka panjang. 

Pastikan campuran perekat, pasir, dan mortar memiliki perbandingan yang ideal, yaitu 1:1:5.

Untuk daya rekat maksimal, campurkan BC – 1000 Alcasit ke dalam perekat.

 

6. Diamkan hingga Kering

Setelah pemasangan selesai, biarkan keramik mengering selama minimal 24 jam sebelum diberi beban atau digunakan. 

Proses ini memungkinkan perekat mencapai kekuatan optimal. Pastikan area pemasangan bebas dari gangguan untuk mencegah pergeseran keramik.

 

7. Isi Nat Keramik

Setelah perekat benar-benar kering, isi celah antar-keramik menggunakan nat keramik. 

Hal ini tidak hanya memperkuat struktur keramik, tetapi juga memberikan hasil akhir yang lebih estetis. Pastikan nat diaplikasikan dengan rapi dan tidak berlebihan.

 

8. Bersihkan dan Gunakan Sealant

Bersihkan permukaan keramik dari sisa-sisa perekat atau nat menggunakan kain lembut yang dibasahi. 

Untuk perlindungan tambahan, aplikasikan BC – 312 Multiseal Sealant pada nat dan tepi keramik. Sealant ini melindungi keramik dari kelembaban dan meningkatkan daya tahan pada berbagai jenis substrat, termasuk keramik.

Langkah-langkah di atas, jika diikuti dengan benar, akan menghasilkan pemasangan keramik yang kokoh, rapi, dan tahan lama. Gunakan produk-produk berkualitas seperti BC – 1000 Alcasit dan BC – 312 Multiseal Sealant untuk hasil maksimal.

Memilih perekat keramik yang tepat dan mengaplikasikannya dengan benar adalah kunci keberhasilan proyek pemasangan keramik yang tahan lama. Dengan langkah-langkah yang terstruktur, hasil akhir tidak hanya rapi, tetapi juga memiliki daya tahan optimal. 

Menggunakan lem keramik berkualitas seperti produk Mowilex BC dapat memaksimalkan kekuatan dan ketahanan pemasangan. 

Temukan solusi lengkap untuk kebutuhan perekat untuk keramik Anda dengan cek produk unggulan Mowilex BC melalui halaman produk kami sekarang juga atau langsung hubungi kami

Selain itu, kunjungi laman artikel untuk menyimak informasi lainnya, termasuk 12 Keramik Lantai Kamar Mandi Terbaik Anti Licin.

November 15, 2024 0 Comments

Perbedaan Antara Plester dan Acian dalam Konstruksi

Memahami perbedaan antara plester dan acian merupakan hal yang penting dalam dunia konstruksi, terutama bagi Anda yang ingin menciptakan bangunan dengan hasil akhir yang berkualitas.

Keduanya memiliki fungsi utama dalam menciptakan permukaan dinding yang kokoh, halus, dan tahan lama. Namun, seringkali masih banyak yang bingung mengenai perbedaan antara keduanya.

Padahal, pemahaman yang tepat mengenai acian dan plester bisa berdampak penting pada kekuatan dan keindahan dinding. 

Selain itu, pemilihan produk untuk campuran acian dan plester yang sempurna juga mempengaruhi kualitas bangunan secara keseluruhan. 

Sebab itu, Anda juga perlu mengetahui 3 Teknik Campuran Acian Agar Tidak Retak Untuk Bangunan.

 

Perbedaan Plester dan Acian

Perbedaan-Plester-dan-Acian-Mowilex-BC

Meski menggunakan bahan dasar yang sama, yaitu semen, terdapat beberapa perbedaan antara keduanya. Perbedaan tersebut diantaranya:

 

Definisi dan Fungsi

Secara umum, plester adalah lapisan dasar yang diterapkan di atas dinding bata, beton, atau permukaan kasar lainnya. 

Fungsi plester: meratakan dan menutupi ketidaksempurnaan dinding untuk kekuatan lebih.”

Selain itu, plester juga menambah ketahanan dinding terhadap benturan fisik, menjadikannya pilihan yang tepat untuk memberikan fondasi yang kuat sebelum tahap finishing berikutnya.

Di sisi lain, acian adalah lapisan tipis yang diaplikasikan di atas plester. Tujuannya adalah untuk memberikan hasil akhir yang halus dan estetika pada dinding. 

Fungsi acian: melindungi dinding dari retak dan kerusakan akibat cuaca.”

Dengan kata lain, acian adalah sentuhan terakhir yang memperhalus permukaan dinding sehingga siap untuk dicat atau dipasang material dekoratif lainnya.

 

Komposisi Material

Jika dilihat dari komposisinya, plester dan acian memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Plester umumnya terbuat dari campuran semen, pasir, dan udara. 

Kombinasi ini menghasilkan lapisan tebal yang mampu memberikan kekuatan struktural pada dinding. Komposisi campuran ini bisa disesuaikan tergantung pada ketebalan dan kekuatan yang diinginkan.

Sementara itu, acian menggunakan bahan yang lebih halus seperti semen bergradasi lebih kecil atau bahkan bahan polimer yang dicampur untuk meningkatkan elastisitas dan kehalusan hasil akhirnya.

Acian tidak perlu diaplikasikan setebal plester karena fungsinya lebih pada estetika dan finishing daripada menambah kekuatan. 

Salah satu produk acian terbaik yang bisa dipilih adalah BC – 100 ALCAPLAST PREMIUM SKIM COAT dari Mowilex BC, yang menawarkan kehalusan optimal, mencegah retak rambut, dan daya rekat yang tinggi.

 

Ketebalan

Ketebalan-Plester-dan-Acian-Mowilex-BC

Ketebalan menjadi faktor penting yang membedakan plester dan acian. Tebal plesteran dinding umumnya berkisar antara 10 hingga 20 mm. 

Ketebalan ini bergantung pada seberapa rata permukaan dinding asli dan seberapa besar ketidakrataan yang harus diperbaiki oleh plester.

Sebaliknya, tebal acian dinding hanya berkisar 2 hingga 3 mm. Hal ini karena acian hanya berfungsi untuk memberikan lapisan halus dan tidak bertanggung jawab terhadap kekuatan dinding secara struktural. 

Pengaplikasian acian yang terlalu tebal justru bisa menyebabkan retak atau cacat pada hasil akhir dinding.

 

Area Penggunaan

Secara umum, plester digunakan di area yang membutuhkan penguatan dan peran permukaan dinding. 

Plester sangat cocok digunakan pada dinding bata, beton, atau permukaan kasar lainnya yang membutuhkan lapisan dasar yang kokoh. Plester juga sering digunakan pada dinding bagian luar bangunan karena sifatnya yang tahan terhadap perubahan cuaca. 

Sebaliknya, acian biasanya digunakan sebagai lapisan finishing setelah proses plesteran selesai. Rekomendasi produk yang bisa Anda pakai untuk melakukan acian dan plester sebagai berikut:

 

1. BC – 100 ALCAPLAST PREMIUM SKIM COAT

BC – 100 ALCAPLAST PREMIUM SKIM COAT adalah produk acian (skim coat) premium yang dirancang untuk memberikan hasil akhir yang halus pada dinding plesteran. 

Produk ini cocok untuk digunakan di dinding interior dan eksterior, menawarkan lapisan tipis yang memperbaiki dan menyempurnakan permukaan dinding sebelum dicat.

 

2. BC 301 Alcaplast Plester & Perekat Bata

BC-301-Alcaplast-Plaster-Brick-Adhesive

BC 301 Alcaplast Plaster & Brick Adhesive adalah plester berkualitas tinggi yang dirancang untuk pekerjaan dinding bata dan beton. 

Produk ini berfungsi sebagai perekat antar batu bata sekaligus memberikan lapisan dasar yang kuat pada permukaan dinding.

 

3. BC – 380 ALCAPLAST THIN BED ADHESIVE 

BC-380-Alcaplast-Thin-Bed-Adhesive

BC – 380 ALCAPLAST THIN BED ADHESIVE adalah perekat yang dirancang khusus untuk aplikasi tipis, ideal untuk pemasangan bata ringan atau panel. 

Produk ini memastikan kekuatan ikatan yang tinggi, blok bata atau panel terpasang dengan sempurna.

Fungsi utama dari acian adalah memberikan hasil akhir yang halus dan siap untuk dicat atau diberi lapisan dekoratif lainnya, sehingga menjadi solusi sempurna untuk meningkatkan estetika dinding.

 

Permasalahan Umum pada Plesteran dan Acian serta Solusinya

Saat mengerjakan proyek konstruksi, baik dalam aplikasi plester maupun acian, terdapat beberapa masalah yang sering muncul. 

Masalah-masalah ini dapat mengganggu hasil akhir dan kualitas dinding jika tidak ditangani dengan benar. 

Berikut adalah beberapa permasalahan umum yang sering terjadi pada plesteran dan acian, serta solusi untuk mengatasinya:

Permasalahan

Penyebab

Solusi

Rontoknya Plesteran

  • Pemilihan bahan plesteran yang kurang baik.
  • Proses penutupan yang tidak sempurna.
  • Kualitas campuran semen yang tidak tepat.
  • Bersihkan dinding dari plesteran lama dan debu.
  • Gunakan campuran semen dengan rasio 1:5.
  • Lakukan acian setelah plesteran mengering.

Retakan pada Acian

  • Struktur bangunan yang kurang baik.  
  • Pengerjaan acian saat plester belum kering.  
  • Penggunaan bahan berkualitas rendah. 
  • Periksa dan perbaiki struktur bangunan.  
  • Pastikan plester kering sebelum mengaci.  
  • Gunakan bahan acian berkualitas, seperti BC – 100, untuk mencegah keretakan.  

Retak Rambut

  • Usia bangunan dan faktor cuaca.  
  • Pengerjaan yang tidak sesuai standar.         
  • Kupas cat hingga lapisan acian, lebar retakan, dan isi dengan acian baru.  
  • Cat ulang setelah kering. 

Kerusakan Akibat Kebocoran 

  • Kebocoran pada dinding atau atap rumah.                                                     
  • Lakukan waterproofing untuk mencegah kebocoran lebih lanjut.                               

Kualitas Bahan yang Buruk

  • Penggunaan pasir atau semen berkualitas rendah.                                             
  • Pilih bahan berkualitas untuk plesteran dan acian, serta pastikan teknik aplikasi yang benar.

Dengan memahami permasalahan umum dan solusinya, Anda dapat menghindari kerusakan pada dinding dan memastikan hasil akhir yang lebih baik serta tahan lama.

 

Kapan Menggunakan Plester dan Acian

Kapan-Menggunakan-Plester-dan-Acian-Mowilex-BC

Acian dan plester digunakan pada berbagai jenis proyek konstruksi, tergantung pada kondisi permukaan dan hasil akhir yang diinginkan. 

Sebab itu, sebelum Anda menggunakan acian dan plester, perhatikanlah kedua hal berikut:

 

1. Kondisi dan Jenis Proyek

Penggunaan acian dan plester harus disesuaikan dengan kondisi proyek dan jenis dinding yang akan dikerjakan. 

Pada proyek pembangunan baru, plester sangat diperlukan untuk memberikan lapisan dasar yang kuat pada dinding bata atau beton.

BC 301 Alcaplast Plaster & Brick Adhesive dari Mowilex BC adalah salah satu pilihan yang sangat direkomendasikan untuk proyek ini, terutama karena daya rekatnya yang kuat dan kemampuannya untuk memberikan ketahanan struktural pada dinding.

Sebaliknya, acian lebih banyak digunakan pada proyek-proyek yang diajukan atau proyek yang menuntut estetika tinggi. 

Acian seperti BC – 100 ALCAPLAST PREMIUM SKIM COAT memberikan hasil akhir yang sempurna dan halus, sehingga menjadikannya pilihan terbaik untuk tahap finishing dinding. 

Baca juga urutan Cara Plester Tembok Cepat dan Rapi Bagi Pemula untuk informasi tambahan.

 

2. Pertimbangan Cuaca

Faktor cuaca juga perlu diperhatikan saat mengaplikasikan plester dan acian. Pada cuaca panas, plester bisa mengering terlalu cepat dan menyebabkan retakan. 

Untuk menghindari hal ini, gunakan plester yang memiliki kemampuan untuk menjaga kelembapan seperti BC – 380 ALCAPLAST THIN BED ADHESIVE

Produk ini mampu memperlambat proses pengeringan dan mencegah retakan akibat penguapan yang terlalu cepat. 

Di sisi lain, pada cuaca lembab, acian bisa mengelupas jika tidak diberikan waktu pengeringan yang cukup. 

Pastikan dinding yang telah di aplikasi plesternya sudah benar-benar kering sebelum mengaplikasikan acian, terutama dalam kondisi cuaca yang sangat lembab atau hujan.

Secara keseluruhan, acian dan plester memiliki fungsi yang berbeda namun saling melengkapi dalam menciptakan dinding yang kuat dan halus. 

Plester berfungsi sebagai fondasi struktural yang memperkuat dinding, sedangkan acian memberikan hasil akhir yang halus dan siap untuk proses finishing. 

Untuk mendapatkan hasil yang optimal akan lebih baik jika Anda juga membaca artikel Campuran Acian Dinding yang Tepat Untuk Finishing Sempurna ini. 

Untuk informasi lebih lanjut mengenai produk plester dan acian terbaik, kunjungi halaman produk Mowilex BC

Anda juga bisa membaca artikel lainnya di laman blog Mowilex BC dan hubungi kami untuk mendapatkan konsultasi langsung.