Ketahui 5 Cara Kerja Perekat Beton Lama dan Beton Baru
Perekat beton berfungsi untuk menyambungkan antara beton lama dengan beton baru agar bisa menyatu dengan sempurna.
Dengan memanfaatkan material perekat, maka konstruksi beton akan terhindar dari munculnya celah kecil atau retakan di antara beton lama dan yang baru.
Artikel ini membahas tentang lem perekat untuk beton secara lengkap mulai dari alasan mengapa beton lama dan baru harus disambung, cara kerja, masalah dan solusi dalam proses pengerjaannya, serta rekomendasi lem perekat yang berkualitas.
Kapan Anda Memerlukan Perekat Beton?
Konstruksi beton kerap mengalami retakan akibat korosi yang terjadi pada tulangan beton.
Ada dua solusi yang bisa diterapkan oleh sebagian besar orang, yang pertama adalah dengan cara melapisi ulang permukaan beton yang retak.
Sedangkan, solusi kedua adalah merobohkan seluruh beton lalu membangunnya kembali.
Dari kedua solusi tersebut, banyak yang lebih memilih cara pertama. Hanya saja, alternatif pertama ini bukanlah solusi yang terbaik.
Sebab, meskipun dalam campuran beton terdiri dari semen dan material lain, tapi campuran semen tersebut tidak mempunyai bahan pengikat alami yang dibutuhkan untuk menyambung dua lapisan permukaan beton.
Di sinilah peran perekat beton sebagai bahan pengikat yang akan menyatukan kedua lapisan beton tersebut.
Dengan diberikannya bahan pengikat akan membuat kinerja dan kekuatan struktur meningkat.
Meskipun demikian, hal ini masih bergantung pada beberapa faktor, seperti kekuatan, persiapan, dan kebersihan permukaan beton.
Mengapa Perlu Menyambung Beton Lama dan Baru?
Saat mengerjakan proyek konstruksi, ada kalanya Anda harus menyambungkan antara beton lama dengan beton baru.
Hanya saja, kedua lapisan beton tersebut tidak bisa menempel dengan sendirinya. Dibutuhkan material lain sebagai perekat beton lama dan baru.
Sebagai gambaran, contoh kasus pada proyek pembangunan gedung bertingkat. Proses pengerjaannya tidak serta merta langsung membuat struktur beton dalam waktu satu, melainkan dilakukan secara bertahap.
Antara tahap satu dengan tahap lainnya inilah yang kemudian dilakukan penyambungan, sedangkan lem perekat digunakan sebagai penguat sambungannya.
Cara Penyambungan Beton Lama dengan Beton Baru
Dalam proses perbaikan konstruksi beton, bahan utama yang harus disiapkan adalah lem perekat.
Lem tersebut berfungsi untuk menyambungkan dan penguat sekaligus untuk mencegah timbulnya retakan pada sambungan permukaan beton.
Berikut cara penyambungan beton lama dan beton baru.
1. Persiapan dan Pembersihan Permukaan Beton Lama
Langkah pertama adalah membersihkan seluruh permukaan beton secara teliti. Pastikan bagian permukaannya telah bebas dari semua jenis kotoran baik itu debu, noda, lemak, minyak, cat, atau kotoran lainnya.
Langkah pertama ini merupakan kunci sukses dari penyambungan beton karena kotoran yang ada di permukaan beton akan menghambat daya rekat dari lem perekat beton.
Setelah dibersihkan, Anda harus menyiram permukaan beton secara merata dengan menggunakan air bersih. Meskipun demikian, usahakan airnya tidak sampai menggenang.
2. Pembuatan Campuran Perekat
Langkah yang kedua adalah menyiapkan bahan perekat untuk beton yang terdiri dari lem perekat BC-71 Alcabond dari Mowilex BC, air, dan semen.
Campurkan ketiga bahan tersebut dengan ke dalam ember dengan cara sebagai berikut:
- Untuk 1 bagian lem perekat dicampur dengan 1-3 kali dari volume lem perekat.
- Aduk kedua bahan tersebut hingga tercampur secara merata.
- Tambahkan semen secukupnya sambil terus mengaduk adonan sampai mendapatkan pasta yang mudah untuk dituang atau diaplikasikan ke bidang permukaan beton.
- Usahakan untuk tidak membuat perkiraan atau rumus perbandingan sendiri karena perbandingan yang tidak tepat justru akan mengurangi kekuatan perekatan.
3. Aplikasikan Perekat ke Beton Lama
Setelah semua bahan tercampur secara merata, saatnya untuk mengaplikasikan adonan tersebut. Oleskan adonan secara merata ke permukaan sambungan beton, bisa dengan menggunakan kuas atau alat lainnya.
Setelah itu, diamkan mengendap selama 3-5 menit atau tunggu sampai adonan telah berubah menjadi lebih kental dan lengket.
4. Pengecoran Beton Baru
Setelah semua adonan selesai diaplikasikan secara merata dan menjadi lengket, barulah Anda bisa mulai melakukan proses pengecoran baru tepat di sebelah sambungan.
Ingat, hati-hati saat melakukan pengecoran.
Selain itu, pengecoran beton baru sebaiknya dikerjakan pada lapisan perekat beton yang masih basah (lengket).
Ini dimaksudkan agar pengecoran beton baru tersebut akan menempel dengan sempurna pada sambungan beton yang lama.
5. Pemeliharaan Beton Baru
Proses penyambungan beton lama dengan beton baru tidak berhenti pada tahap pengecoran saja, masih ada langkah berikutnya yang harus dilakukan.
Langkah tersebut adalah melakukan pemeliharaan permukaan beton baru.
Caranya dengan mengupayakan agar permukaan beton tetap dalam kondisi basah atau lembab. Anda bisa menyiramnya dengan air atau menutup permukaan beton baru dengan karung basah.
Solusi Praktis untuk Masalah Penyambungan Beton
Pada bidang bangunan yang mengalami retak rambut, Anda mungkin bisa menggunakan sealant untuk mengisi celah kosong tersebut agar tidak ada udara, air, atau zat lainnya yang masuk ke celah tersebut.
Berbeda halnya jika terjadi masalah pada perekat beton saat proses penyambungan berlangsung.
Meski telah melakukan proses penyambungan beton lama dan baru sesuai prosedur, tidak menutup kemungkinan masih mengalami beberapa masalah.
Berikut permasalahan yang mungkin dialami pada penyambungan beton lama dan baru lengkap dengan solusinya.
1. Pengeroposan Beton (Honeycombing)
Masalah yang pertama adalah terjadinya pengeroposan pada cor beton yang ditandai dengan munculnya bentuk yang mirip dengan sarang lebah. Beberapa penyebab permasalahan ini diantaranya adalah:
- Agregat halus yang jumlahnya kurang atau tidak pas.
- Kekentalan plastis yang terlalu rendah sehingga beton mengalami agregasi.
- Aliran beton tidak lancar.
- Slump terlalu rendah.
- Jumlah gradasi tidak sesuai (ukuran agregat kasar terlalu besar dibandingkan dengan ruang yang tersedia).
Untuk masalah pengeroposan beton ini bisa diatasi dengan cara meningkatkan jumlah agregat halus.
2. Pengelupasan Beton (Scaling)
Selain keropos, beton juga bisa mengalami pengelupasan. Ini dikarenakan pada lapisan utama beton hanya mengandung agregat halus, kurangnya stabilitas, atau karena proses pengeringan beton dan pengerasan yang terlampau cepat.
Untuk mengatasi permasalah yang kedua ini bisa dengan menambahkan aditif pada campuran adukan beton.
3. Permukaan Beton Tidak Rata
Masalah yang ketiga adalah bagian permukaan beton yang terlihat tidak rata. Ini terjadi karena adanya kotoran atau sisa adukan semen lama yang menempel, menumpuk, atau bahkan tersembunyi pada cetakan.
Selain itu, bisa juga terjadi karena tingginya kecepatan pengecoran, cetakan terlalu lemah, atau karena menggunakan cetakan yang terlalu usang.
Cara mengatasi permasalahan ini bisa dengan mengurangi kecepatan pengecoran, mendesain ulang framework, membersihkan permukaan cetakan, atau memperbarui cetakan.
BC – 71 Alcabond: Perekat Beton Pilihan untuk Proyek Konstruksi Anda
Sukses dalam mengerjakan proyek konstruksi tidak lepas dari ketepatan pemilihan lem perekat untuk beton.
Dibalik kesuksesan tersebut, terdapat lem perekat BC – 71 Alcabond yang mampu meminimalisir retakan pada beton, termasuk pada proses penyambungan beton lama dan baru. Ini dikarenakan produk dari Mowilex BC ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah:
- Meningkatkan daya rekat.
- Meningkatkan elastisitas beton atau mortar supaya tidak mudah mengalami retakan.
- Meningkatkan elastisitas pada sambungan permukaan beton atau mortar agar tidak mudah mengalami retakan.
Jadi, pastikan untuk menambahkan lem perekat BC – 71 Alcabond dari Mowilex BC saat melakukan proses penyambungan beton lama dan baru. Dengan cara ini Anda bisa meminimalisir permasalahan yang mungkin bisa terjadi.
Hubungi kami untuk konsultasi seputar proyek konstruksi Anda. Kunjungi juga blog kami jika ingin mengetahui informasi terkini seputar perekat beton.