Mengenal Plester Tembok: Definisi, Fungsi dan Materialnya
Dalam pembuatan dinding ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, salah satunya adalah memplester dinding atau tembok.
Proses ini dilakukan untuk menutup batu bata sehingga terlihat rapi dan halus, tidak hanya itu plester tembok juga dilakukan untuk menambah kekuatan dari konstruksi bangunan.
Tahapan ini biasanya dilakukan sebelum pengaplikasian aci. Setelah proses plester dan pengacian selesai, maka tembok bisa dicat dengan warna yang disukai.
Lalu, bagaimana proses memplester tembok dan apa saja bahan yang diperlukan? Berikut ulasannya.
Pengertian dan Fungsi Plester Tembok
Berikut definisi dan peran penting proses aplikasi plester dinding dalam konstruksi yang perlu Anda ketahui.
Definisi Plester Tembok
Plester tembok disebut juga proses penutupan hebel atau batu bata dalam pembuatan konstruksi.
Proses ini dilakukan dengan merekatkan lapisan dari mortar atau campuran material seperti semen, air, dan pasir. Yang dimana tahap ini dilakukan untuk memperkuat dinding dan juga untuk mempercantik dinding sehingga terlihat lebih rata.
Plester dinding atau teknik finishing pada proses pembuatan konstruksi tembok yang biasanya diaplikasikan dengan ketebalan lapisan plester adalah sekitar 10 mm.
Pengaplikasian lapisan plester harus dilakukan dengan tepat supaya mendapatkan dinding yang cantik dan kokoh.
Peran Penting Plester dalam Konstruksi
Lalu, apa kegunaan plester dinding?
Beberapa peran penting plester dalam konstruksi yaitu mempersiapkan dinding sebelum dicat, memperkuat dinding, menjadikan permukaan dinding menjadi lebih rata dan halus.
Selain itu, plester dinding juga memiliki fungsi lain yaitu:
- Melindungi dinding dari cuaca buruk
- Meredam kebisingan dari luar bangunan
- Menutupi area dinding yang kurang baik atau rusak.
Jenis-Jenis Plester Tembok
Plester dinding terbagi menjadi tiga jenis material plesteran, yaitu plester semen konvensional, instan, dan gypsum. Tentu saja masing-masing jenis plesteran memiliki kelebihan dan kekurangan.
1. Plester Semen Konvensional
Plester semen konvensional adalah jenis plesteran yang banyak digunakan oleh masyarakat pada umumnya.
Plester ini terbuat dari campuran semen, air, dan pasir.
Jika Anda memilih menggunakan plester ini maka pastikan jumlah masing-masing bahan tepat sehingga menghasilkan plesteran yang baik.
2. Plester Instan
Komposisi material dalam plester instan tidak jauh beda dengan plester konvensional.
Hanya saja material pada plester instan sudah dicampur menjadi satu sehingga untuk penggunaannya cukup mencampurkan plester instan dengan air.
Rekomendasi Produk Mowilex BC Untuk Acian Plester terbaik
Bagi Anda yang ingin memakai plester instan, berikut terdapat jenis plester instan terbaik yang bisa Anda pilih
1. BC – 200 Alcaplast Skim Coat
Acian untuk plester permukaan beton. Produk acian ini bisa digunakan pada tembok beton baik outdoor maupun indoor, bisa memaksimalkan warna cat, mencegah retak rambut, dan hasil akhir yang halus.
2. BC – 301 Alcaplast Plaster & Brick Adhesive
Plester dan perekat bata. Perekat bata ini bisa dipakai untuk plester bata dengan hasil yang kuat dan penggunaan yang praktis.
3. Plester Gypsum
Terakhir ada plester gypsum yaitu plester yang menggunakan campuran material gypsum atau semen putih yang sudah siap pakai.
Cara penggunaannya Anda cukup mencampurkan plester ini dengan air kemudian diaplikasikan pada tembok.
Teknik Plester Tembok yang Benar
Supaya menghasilkan plesteran dinding yang baik maka diperlukan teknik plester yang benar. Berikut teknik plester dinding yang tepat.
1. Persiapan Permukaan Tembok
Pertama, pastikan jika kerangka dinding baik yang terbuat dari batu bata atau batako sudah kokoh atau tegak sesuai yang direncanakan.
Hindari mengaplikasikan plester jika perekat pada batu bata masih basah. Biasanya plester bisa diaplikasikan setelah 2 minggu dari pemasangan batu bata.
Kemudian bersihkan permukaan batu bata atau batako dari debu dan kotoran sehingga hasil plesteran maksimal.
Anda bisa membersihkan permukaan tembok dengan air supaya tembok lembab. Tembok kering bisa menyebabkan retakan pada permukaan plester saat sudah kering.
2. Langkah-Langkah Plester Tembok
Adapun langkah-langkah plester dinding yaitu dimulai dengan membuat adukan dari jenis mortar plesteran yang Anda pilih dengan air.
Adapun jumlah perbandingan air dengan mortar adalah 1:4.
Berikutnya supaya hasil plesteran memiliki ketebalan yang sama maka Anda perlu membuat kepalaan plester terlebih dahulu.
Lebar kepalaan plester biasanya adalah 10 cm dengan jarak antara kepalaan satu dengan kepalaan lain adalah 1 meter.
3. Finishing dan Penghalusan
Terakhir Anda bisa mulai melempar adukan ke tembok dan meratakan adukan dengan memakai roskam.
Jika adukan sudah rata maka Anda bisa menghaluskan permukaan dinding dengan jidar.
Bahan-Bahan untuk Plester Tembok
Berikut ini beberapa bahan yang biasa diperlukan untuk membuat adukan plester dinding:
1. Semen dan Pasir
Semen dan pasir merupakan material pokok yang perlu Anda siapkan untuk membuat adukan. Perbandingan semen dan pasir yaitu 1:4 dimana untuk ketebalan plester 15 mm.
2. Bahan Aditif untuk Plester
Jika Anda memakai plester instan biasanya sudah terdapat bahan aditif di dalamnya yang akan membuat plesteran menjadi lebih kokoh.
Anda tinggal memilih produk plester instan yang Anda suka. Contohnya, BC – 1000 Alcasit yang bisa Anda pakai untuk bahan aditif.
3. Pemilihan Air yang Tepat
Sesudah menyiapkan bahan, maka Anda bisa mencampurkan bahan dengan air dalam jumlah yang tepat.
Perbandingan air dan mortar yang baik adalah 1:4 atau mengikuti cara penggunaan di setiap kemasan mortar.
Masalah Umum dalam Plester Tembok dan Solusinya
Ada beberapa masalah umum yang kerap terjadi dalam plester dinding. Berikut permasalahan dan solusinya.
1. Retak pada Plesteran
Plester yang retak ketika sudah kering bisa disebabkan karena kondisi tembok atau batu bata terlalu kering. Keretakan juga mudah terjadi jika Anda mengaplikasikan plester terlalu tebal.
Solusinya adalah dengan membuat lapisan plester yang tidak terlalu tebal dan membasahi batu bata terlebih dahulu, anda bisa pakai produk BC 200 Alcaplast Skim Coat untuk mencegah retak.
2. Plesteran Mengelupas
Plesteran yang mengelupas juga bisa disebabkan karena plesteran terlalu tebal. Tebal plesteran idealnya adalah 15 mm atau 10 mm untuk tembok yang terbuat dari batu bata ringan.
3. Plesteran Tidak Rata
Plesteran tidak rata bisa terjadi karena permukaan tembok tidak dibersihkan dulu sebelum pengaplikasian plester. Kotoran yang ada di permukaan tembok akan tertutup plester dan menimbulkan tekstur tidak rata.
Oleh karena itu, penting sekali untuk membersihkan permukaan tembok sebelum mengaplikasikan plester.
Perawatan Plester Tembok
Supaya plester dinding tidak mudah rusak atau retak maka hindari beberapa human error yang mungkin bisa terjadi, seperti:
1. Pemasangan Paku
Pastikan Anda berhati-hati saat memasang paku di dinding yang sudah diaci. Kesalahan dalam penempatan paku dapat menyebabkan acian retak atau terkelupas..
2. Hindari Kesalahan Saat Melubangi Dinding dengan Bor
Saat menggunakan bor untuk melubangi dinding, pastikan posisi dan tekanan yang digunakan sesuai. Bor yang salah dapat merusak lapisan acian dan meninggalkan kerusakan yang sulit diperbaiki..
3. Tidak Melakukan Pengecekan Kelembapan Dinding
Dinding yang terlalu lembap dapat menyebabkan acian mengelupas atau retak. Selalu cek kelembapan dinding sebelum melakukan perbaikan atau pengecatan ulang untuk memastikan hasil yang tahan lama.
Itulah pengertian, fungsi, dan material plester tembok. Jika Anda tertarik untuk menggunakan produk dari Mowilex BC, jangan ragu untuk hubungi kami!